Selamatkan Daratan Dari Abrasi, Pemkab Mempawah dan Untan Tanam Mangrove di Sengkubang
Dirinya sudah memerintahkan kepada kepala instansi terkait untuk memasukan kegiatan pengembangan dan pemeliharaan ekosistem pantai.
Penulis: Hamdan Darsani | Editor: Dhita Mutiasari
Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Hamdan.
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, MEMPAWAH - Dalam rangka perhatian dan kepedulian terhadap pelestarian lingkungan khususnya wilayah pesisir di Kabupaten Mempawah, PT. Asuransi Kredit Indonesia (Askrindo) bekerjasama dengan Universitas Tanjungpura Pontianak melakukan pencanangan penanaman mangrove di pantai Desa Sengkubang, Kecamatan Mempawah Hilir, Kamis (1/2/2018)
Wakil Bupati Mempawah Gusti Ramlana menyampaikan apersiasinya atas peran serta PT Askrindo dan Universitas Tanjungpura melalui Fakultas Pertanian dalam rangka menjaga kelestarian lingkungan di pesisir pantai Kabupaten Mempawah.
Baca: Gelar Study Hukum, Mahasiswa Fakultas Hukum UPB Kaji Realitas TKI ke BNP2TKI
"keterlibatan banyak pihak pada aksi nyata peduli lingkungan akan bermanfaat bagi masyarakat dan daerah," ujarnya.
Ia mengatakan yang dilakukan PT Askrindo dan Untan melalui penanaman mangrove di Desa Sengkubang akan menjadi pendorong bagi masyarakat untuk ikut berperan aktif ikut melakukan penanaman mangrove dan menjaga wilayah pesisir dari ancaman ombak yang bisa menyebabkan abrasi.
Baca: Mahasiswa Prodi Pendidikan Ekonomi FKIP Untan Mengabdi Seminggu di Sekura
"Pemerintah Kabupaten Mempawah memiliki komitmen melindungi ekosistem pantai satu diantaranya melalui kegiatan pengembangan dan penanaman mangrove," ujarnya.
Dirinya sudah memerintahkan kepada kepala instansi terkait untuk memasukan kegiatan pengembangan dan pemeliharaan ekosistem pantai.
"Saya selaku pribadi dan mewakili pemerintah kabupaten mempawah menyampaikan terima kasih kepada sejumlah elemen masyarakat yang sudah ikut serta menjaga pesisir pantai dari abrasi melalui penanaman mangrove di sejumlah lokasi," ujarnya.
Satu di antara indikatornya dapat terlihat dengan berdirinya tiga wisata ekosistem mangrove di Desa Pasir, Kecamatan Mempawah Hilir, Desa Mendalok, Kecamatan Sungai Kunyit dan Desa Sungai Bakau Besar Laut di Kecamatan Sungai Pinyuh.
“Bahkan Kabupaten Mempawah sudah dikenal masyarakat luas di Kalimatan Barat sebagai tempat wisata ekosistem mangrove," ujarnya.
Masyarakat yang berada di sekitar lokasi wisata tersebut sudah dapat merasakan dampak ekonominya.
"Tentu kita berharap semakin banyak lagi titik-titik hutan mangrove yang dibangun dalam rangka kita menjaga ekosistem dan lingkungan hidup," ujarnya.
Wakil Dekan III Universitas Tanjungpura Pontianak Astina menjelaskan kerjasama pihaknya dengan PT Akskrindo ini sebagai wujud kepedulian terhadap pelestarian lingkungan di wilayah pesisir Kabupaten Mempawah.