Setiap Hari Tak Berhenti Orgasme, Pria Tua ini Beberkan Rahasianya!
Dia pun mengimbau agar lebih banyak riset dilakukan terhadap orgasme dengan stimulasi prostat. Menurut dia, belum ada investigasi...
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Akhir 2017 diwarnai dengan sebuah kasus yang aneh tapi nyata.
Baca: LINK LIVE STREAMING Chelsea vs Barcelona! Pembuktian Messi
Dilaporkan dalam jurnal Clinical Anatomy, seorang pria berusia 63 tahun tidak bisa berhenti orgasme setelah mencoba stimulasi prostat.
Ceritanya, pria yang tidak disebutkan namanya tersebut mulai menggunakan permainan seksual untuk mengurangi inflamasi pada prostatnya.
PENGENDARA MOTOR TERGELETAK DI ASPAL===>https://t.co/NwadKNVfOS
— Tribun Pontianak (@tribunpontianak) 1 Februari 2018
Tampak dalam video tersebut ada beberapa kendaraan mobil bahkan bis yang terlibat.
Dikombinasikan dengan tadalafil, obat untuk disfungsi ereksi dan infeksi saluran kemih, permainan seksual tersebut mampu
menyembuhkan inflamasinya.
Baca: Beli 6 Donat dan Tak Pesan Item Gaib Harus Bayar Mahal, Wanita ini Ngamuk di Restoran Terkenal
Akan tetapi, pria tersebut menjadi kecanduan stimulasi prostat, dan belakangan mampu orgasme hanya dengan telentang.
Namun, rupanya terlalu banyak orgasme juga tidak baik.
Peneliti asal Inggris, Roy Levin, menulis, subyek ini menemukan bahwa meskipun orgasmenya sangat menyenangkan, dia bisa
menghabiskan terlalu banyak waktu mengalaminya.
Masalah menjadi semakin pelik karena pria tersebut punya masalah nyeri pada lehernya yang semakin menjadi-jadi ketika orgasme sambil telentang.
“Sangat sulit bagi pria tersebut untuk berhenti mengalami orgasme ini dan mengembalikan dirinya menjadi normal,” tulis Levin.
Untungnya, pria tersebut berhasil mengurangi kecanduan ini dan kembali pada hubungan seksual biasa, walaupun dia tetap orgasme hingga sepuluh kali tanpa stimulasi sebelum ejakulasi.
Berdasarkan kasus ini, Levin mengonklusikan bahwa stimulasi prostat bisa menghasilkan orgasme yang lebih kuat daripada hubungan
seksual biasa, dan mungkin mampu mengubah otak bila dilakukan berulang-ulang.
Dia pun mengimbau agar lebih banyak riset dilakukan terhadap orgasme dengan stimulasi prostat.
Menurut dia, belum ada investigasi berbasis laboratorium mengenai topik ini.
Padahal, orgasme akibat stimulasi prostat sangat hangat dibicarakan di internet dan beberapa studi telah membuktikan bahwa prostat
memiliki peran penting dalam orgasme pria.
Sebuah studi yang baru saja dipublikasikan di The Journal of Sexual Medicine,misalnya, menemukan bahwa disfungsi seksual banyak
ditemukan pada pasien kanker prostat yang prostatnya diangkat.
Levin menulis, mengapa, untuk contoh yang begitu jelas ini, kita masih belum memiliki foto otak ketika mengalami orgasme dari prostat
yang dapat dibandingkan dengan orgasme dari penis?
Siapa yang akan memimpin tantangan ini?
Berita ini telah tayang di Kompas.com dengan judul: Kecanduan Stimulasi Prostat, Pria 63 Tahun Tidak Bisa Berhenti Orgasme