Pesan Bupati Nasir pada Peringatan Hari Jadi Nanga Bunut
Kedatangan rombongan bupati bersama istrinya, disambut hangat oleh masyarakat setempat, dengan melakukan beberapa upacara adat.
Penulis: Sahirul Hakim | Editor: Rizky Zulham
Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Sahirul Hakim
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, KAPUAS HULU - Bupati Kapuas Hulu Abang Muhammad Nasir SH bersama istri My Erlinawati Nasir SH, dengan rombongan menghadiri langsung acara hari jadi kota Nanga Bunut ke 203 tahun 2018, di Kecamatan Bunut Hilir, Senin (29/1/2018).
Kedatangan rombongan bupati bersama istrinya, disambut hangat oleh masyarakat setempat, dengan melakukan beberapa upacara adat seperti, tepung tawar, begansai, dan upacara adat lainnya.
Dalam katasambutan Bupati Kapuas Hulu AM Nasir mengucapkan, selamat
perayaan hari jadi kota Nanga Bunut ke 203. "Kegiatan hari jadi ini, akan dilaksanakan atau diagendakan dalam setahun sekali tanggal 29 Juli," ucapnya.
Nasir menuturkan, baru tahun 2018 baru bisa mengali sejarah atau memperingati hari jadi Nanga Bunut. "Bangsa yang besar dan maju, bangsa yang bisa menghargai sejarah," ujarnya.
Menurutnya, saat ini sudah terlena dengan perkembangan teknologi, sehingga lupa dengan asal usul sejarah sendiri. "Apa lagi Nanga Bunut memiliki kerajaan, yang harus kita hargai," ucapnya.
Bupati berharap, mudah-mudahan adanya hari jadi kota Nanga Bunut ini, bisa dilaksanakan seluruh masyarakat Kapuas Hulu, karena di bumi Uncak Kapuas banyak kerajaan seperti, di Jongkong, Selimbau, Silat, dan Kecamatan lainnya.
"Kalau belajar masalah sejarah kerajaan tidak gampang, karena yang tahu asal usul banyak yang tiada. Maka kalau tak diingatkan kita, bisa jadi asal usul sejarah akan musnah," ujarnya.
Nasir menjelaskan, catatan sejarah di Kalbar sangat banyak di Belanda. Pihak Belanda siap memberikan dokumen sejarah kerajaan di Kalbar, asalkan semua bupati datang langsung ke Belanda. "Ini akan menjadi pertimbangan kita bagaimana, dokumen sejarah kita bisa diambil," ungkapnya.
