Peresmian Gardu Induk Tayan Kurangi Pemadaman Bergilir di Sanggau
GI ini, dapat mengurangi pemadaman bergilir, tapi kalau menghilangkan gangguan.
Penulis: Hendri Chornelius | Editor: Madrosid
Dikatakanya, dengan peresmian GI Tayan ini merupakan kabar gembira yang sangat luar biasa bagi masyarakat Sanggau.
Ontot menambahkan, di kabupaten Sanggau terdapat 163 desa ples 6 kelurahan. Saat ini masih ada 32 desa yang belum sama sekali dialiri listrik dan 36 ibu kota desa yang belum berlistrik.
“Jadi ada empat ibu kota desa yang belum berlistrik ditambah dengan 32 desa makanya totalnya 36 ibu kota desa. Empat desa tersebut diantaranya, desa Empiyang, desa Subah, desa Coet dan desa Melugai. Di desa itu sebagian dusunnya sudah ada listrik. Termasuk Toba ini, mungkin dalam waktu 2 atau 3 bulan ini tidak lagi 12 jam listrik nyala, tapi 24 jam, ” tuturnya.
Lanjutnya, kabupaten Sanggau memiliki 865 dusun dan 273 dusun yang belum teraliri listri. Dari yang sudah berlistrik ada yang dari PLN, PLTMH dan tenaga surya.
“Makanya kami bersyukur dengan adanya GI ini, dalam proses penyaluran listrik. Kami dapat angin segar, berita yang luar biasa. Karena masyarakat yang belum ada listrik pakai pelita untuk penerangan, jadi pukul 18.00 Wib masih ada api pelita, nah pukul 20.00 Wib keatas sudah gelap, ” ujarnya.
Untuk itu, Ontot berharap agar apa yang disampaikan ini benar-benar terealisasi. “Jangan sampai sudah ngomong dimana-dimana tapi tidak jadi pula dialiri listrik, ” tegasnya.
Ontot menegaskan, Pemda Sanggau sangat mendukung terhadap pembangunan listrik ini, apalagi masyarakat kita sekarang demam listrik. “Masa listriknya mau datang lalu kita halang gara-gara satu pokok sawit tidak mau di tebang, ” pungkasnya.