Pemda Sambut Baik Teken MoU Dengan PLN, Targetkan 100 Persen Gunakan Listrik Pra Bayar
Manajer PLN Area Sanggau, Didi Kurniawan menyampaikan, persentase pengguna listrik pra bayar di Kabupaten Sanggau baru mencapai 57 persen.
Penulis: Hendri Chornelius | Editor: Madrosid
Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Hendri Chornelius
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SANGGAU - Manajer PLN Area Sanggau, Didi Kurniawan menyampaikan, persentase pengguna listrik pra bayar di Kabupaten Sanggau baru mencapai 57 persen.
Juni 2018 ditargetkan sudah 100 persen menggunakan listrik pra bayar.
“Listrik pra bayar dianggap solusi bagi tunggakan pelanggan PLN selama ini. Di data kami tunggakannya sampai 2017 sebesar Rp600 juta,” katanya usai acara penandatangan kesepakatan bersama dan sosialisasi program “Sanggau Terang” melalui 100 persen listrik pra bayar, di aula kantor Bupati Sanggau, Senin (22/1).
BREAKING NEWS, KECELAKAAN MAUT DI SINGKAWANG, https://t.co/1HvcBeWGNZ
Tiga orang pengendara motor meninggal dunia setelah bertabrakan dengan Mobil Toyota Kijang Nopol KB 1246 CZ, di Jalan Ratu Sepudak Km 6,8 Kelurahan Setapuk, Kecamatan Singkawang Utara.
— Tribun Pontianak (@tribunpontianak) 22 Januari 2018
Dikatakanya, secara bertahap, karena membawahi Kabupaten Sanggau dan Sekadau, PLN Area Sanggau menargetkan pada triwulan I, Kabupaten Sekadau sudah 100 persen menggunakan listrik pra bayar. Sanggau di triwulan II.
“Dengan pra bayar menghapus potensi tunggakan listrik, sehingga pra bayar adalah solusi,” ujarnya.
Dikatakanya, beberapa keuntungan menggunakan listrik pra bayar antara lain, tidak perlu lagi petugas pencatatan meteran listrik, tidak ada denda bagi keterlambatan dan bebas biaya beban.
Baca: Pemda Kayong Utara Klaim Sukses Tekan Kasus DBD
“Kemudian sinergisitas kita dengan Pemda sendiri, dengan sistem pra bayar tentu akan meningkatkan PAD. Jadi kalau pasca bayar kan, ada sebagian yang menunggak, dan itu mengakibatkan mereka terlambat mendapatkan PPJ-nya melalui pajak penerangan jalan, sehingga PAD nya terlambat,”ujarnya.
Ia pun mengakui masih ada masyarakat yang berasumsi menggunakan listrik pra bayar lebih mahal ketimbang pasca bayar. Padahal itu tergantung pemakaian listrik pelanggan.
“Ada faktor penyebab lain, seperti kebocoran instalasi, sehingga listrik menjadi lebih mahal. Sebenarnya bukan suatu kerugian, justeru bagus. Kita bisa lebih waspada terhadap instalasi yang bocor ini. Jadi instalasinya diperbaiki, juga menghindari bahaya kebakaran. Jadi ada warning dari meteran pra bayar ini supaya tidak terjadi kebakaran,” tegasnya.
Baca: Sindir Telak Jokowi Soal Motor Chopper, Dua Politisi Ini Ungkap Fakta Mengejutkan!
Didi menambahkan tidak kurang dari 33 pelanggan PLN saat ini masih menggunakan listrik pasca bayar. Lokasinya tersebar di seluruh Kabupaten Sanggau.
“Tentunya kami minta dukungan seluruh Camat, Kades, dan tokoh-tokoh masyarakat untuk bisa mensupport supaya listrik pra bayar bisa diterima ke pelanggan-pelanggan dan bisa kita migrasikan langsung ke pra bayar,”tegasnya.
Sementara itu, Bupati Sanggau, Poulus Hadi sangat mengapreseasi program tersebut. Terlebih pihak PLN juga menargetkan 100 persen ibu kota desa teraliri listrik.
PH sapaan akrabnya kembali menegaskan bahwa kewenangan Pemda Sanggau dalam hal listrik sangat terbatas. Tidak bisa menganggarkan melalui APBD untuk membangun instalasi listrik dengan energi alternatif. Kewenangan Pemda sebatas mengusulkan, merekomendasi, dan mengawal.
“Tadi kita sudah mendengar bahwa manajer PLN Provinsi serius mau melistriki seluruh ibukota desa di Kalbar. Dan saya sudah mengirim staf pada saat pertemuan seluruh kabupaten/kota di Sintang, ini sudah dibahas,”jelasnya.
Dari pertemuan itu, untuk menerangi 571 ibu kota desa se-Kalbar, butuh anggaran Rp3 triliun. Untuk Kabupaten Sanggau sendiri ada 36 ibu kota desa yang akan dialiri listrik.
“Paling banyak yang belum teraliri listrik di Kabupaten Sintang. Paling kecil di Sekadau. Jadi program ini sudah ada. Jadi jangan nanti ada yang bilang kalau saya jadi. Itu sih rejeki saja. Sama juga Pemda Sanggau sekarang, rejeki perbatasan. Karena presiden sudah lebih dulu ngomongnya, termasuk jalan nasional ini. Karena ini tahun politik, enak diomongkan,” tegasnya.
Wakil Ketua DPC PDI Perjuangan Sanggau itu menambahkan, sepanjang tiga tahun pemerintahannya, sudah berhasil menerangi 85 dusun. “Itu pun sedang juga minta dengan PLN. Didukung oleh pak Ketua Dewan kita ini (Jumadi). Kemarin kita meresmikan di Kedondong segala macam itu kan naik ke Jakarta, bolak-balik lagi. Mudah-mudahan ini tidak lagi, karena dari manajer PLN sudah bilang seluruh desa akan teraliri listrik. Dan itu sudah ada tanda-tandanya. Saya juga kaget-kaget,” ujarnya.
Terkait MoU 100 persen penggunaan pra bayar, ia berharap dapat berjalan baik. Penggunaan listrik pra bayar akan sangat berdampak pada pemasukan PAD Kabupaten Sanggau.
“Kita mau rapi administrasi, karena pra bayar bisa, untungnya untuk Pemda itu, bisa meningkatkan pendapatan daerah kita, melalui pajak penerangan jalan ini. Tapi memang ada kelemahannya, pelanggan akan terkejut, bisa padam sewaktu-waktu. Saya kemarin di rumah pribadi sedang asik-asik tahu-tahu padam listrik, tapi kok rumah tetangga terang. Setelah dicek rupanya habis pulsanya,” pungkasnya.
