Pemda Kayong Utara Klaim Sukses Tekan Kasus DBD
Tahun 2017 lalu hanya ada dua kasus, kemudian untuk tahun 2018 ini belum ada laporan dari setiap puskesmas yang ada
Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Syahroni
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Sebagai daerah endemis terhadap demam berdarah dengue (BDB) Pemerintah Kayong Utara berhasil mengendalikan penyakit yang diakibatkan oleh virus yang ditularkan nyamuk Aedes Aegypti.
Kepala Dinas Kesehatan Kayong Utara, Bambang Suberkah jika menjelaskan jika pihaknya berhasil menekan angka bahkan hampir meniadakan kasus DBD di KKU.
Baca: Tagana Kapuas Hulu Peduli Selvinus, Galang Dana Kumpulkan Dana Berobat
"Tahun 2017 lalu hanya ada dua kasus, kemudian untuk tahun 2018 ini belum ada laporan dari setiap puskesmas yang ada," ucapnya saat ditemui diruang kerjanya, Senin (22/1/2018) pagi.
Bambang bersyukur jajaran dinas kesehatan mampu mengendalikan DBD di KKU, padahal kondisi wilayah yang merupakan daerah kepulauan tentu butuh kerja keras bagi mereka dalam menangani setiap persoalan yang ada.
"Kita bersyukur, kita mampu mengendalikannya. Memang didaerah kita merupakan endemis DBD," tambahnya.
Baca: Keren! Wai Rejected Luncurkan Single Baru Berjudul Luna
Terpenting menurutnya dalam pengendalian DBD adalah meniadakan jentik-jentik nyamuk disekitar pemukiman atau dilakukan pemusnahan dengan cara menabur abate dan dilakukannya fogging secara berkala.
"Masyarakat kita sudah paham juga mengenai menjaga lingkungan disekitarnya. Kita memang memberikan himbauan terus agar selalu membersihkan lingkungan dan menutup tampungan air serta mengubur sampah sehingga tak jadi tempat genangan air saat hujan," kata Bambang Suberkah.
Ia menghimbau khususnya jika anak-anak terserang demam supaya orangtuanya segera memeriksakan kesehatan anaknya agar untuk menghindari penyakit DBD.
Baca: Kesulitan Pemadaman Karhutla, Kapolsek Kuala Behe Cek Embung Perusahaan
Walaupun pihak telah berhasil menekan angka DBD di KKU, tapi ia tetap selalu menginstruksikan setiap jajaran dan masyarakat agar waspada karena di KKU merupakan endemis yang berarti setiap saat bahaya DBD selalu mengancam.