Pemerintah Akan Impor Beras, Petani Sambas Mengaku Resah
Satu di antara Petani asal Desa Serunai, Armida mengungkapkan, dengan adanya kebijakan tersebut membuat para petani di desanya kian resah.
Penulis: Tito Ramadhani | Editor: Dhita Mutiasari
Pihaknya juga menyarankan kepada Pemerintah Pusat melalui Kementerian Pertanian dan Kementerian Perdagangan, untuk menimbang kembali kebijakan impor beras tersebut.
"Kabupaten Sambas daerah lumbung pangan terbesar di Kalbar, dan sekarang petani lagi panen raya. Tentunya sebelumnya impor beras dari luar negeri, maka pikirkan dulu petani, bantu untuk pemasarannya, jangan malah sibuk memikirkan negara lain, sedangkan negara kita yang kaya akan sumber daya alam ini, contohnya seperti hasil padi, karet, jagung dan hasil lainnya tidak dipertimbangkan oleh pemerintah untuk membantu masalah harganya," jelasnya.
Ditambahkan Juliadi, pihaknya berharap agar Pemkab Sambas secara tegas menolak kebijakan pemerintah pusat tersebut
"Saya berharap kepada pemerintah daerah, juga melalui Bupati Sambas untuk menolak kebijakan yang bukan pro rakyat ini. Apalagi beberapa daerah juga sudah menyatakan dengan tegas menolak impor beras dari luar negeri dengan jumlah yang sangat besar tersebut," sambungnya.