Laka Maut di Mempawah

Makan Siang Terakhir Dari Sunarti Untuk Sang Suami Sebelum Kecelakaan Tragis Renggut 3 Nyawa

Kala itu, korban baru mengantarkan nasi bakal makan suaminya yang membuka usaha penggilingan daging bakso.

Penulis: Hamdan Darsani | Editor: Dhita Mutiasari
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/ HAMDAN
Ketiga Jenazah Korban Laka Lantas saat disemayamkan di kediaman Madrai di Desa Antibar, Kecamtan Mempawah Timur, Rabu (3/1/2018). 

Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Hamdan.

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, MEMPAWAH – Teguh (35) tampak pasrah melihat jenazah istri dan dua anaknya terbujur kaku.

Istri dan kedua anaknya baru saja menjadi korban kecelakaan maut di Desa Pasir, Kecamatan Mempawah Hilir, Rabu (3/1/2018)

Jenazah Sunarti (33), dan dua buah hatinya Wijinarko (12) dan Nursifa (9) di semayamkan di rumah Madra’I yang selama ini telah di anggap sebagai ayah angkat oleh pasangan suami istri Teguh dan almarhum Sunarti.

Baca: Ibu Hamil dan Anak Tewas Kecelakaan Tragis! Begini Suasana di Rumah Duka

Berdasarkan keterangan yang dihimpun tribun saat menyambangi kediaman duka, Sunarti berserta dua anaknya baru pulang dari Desa Sengkubang.

Kala itu, korban baru mengantarkan nasi bekal makan suaminya yang membuka usaha penggilingan daging bakso.

Namun nahas, ketika hendak perjalanan pulang dari Sengkubang ke rumahnya di desa antibar, Sunarti dan kedua anaknya mengalami kecelakaan.

Baca: Ibu Hamil Tewas Kecelakaan Bersama dengan Dua Anaknya, Ini Keterangan Saksi Mata

Madra’I (46) merasakan duka dan kehilangan yang mendalam.

Teguh selama belasan tahun belakangan bekerja untuk dirinya di usaha mesin giling daging bakso di Pasar mempawah.

Karena merasa dekat dan seperti kerabat sendiri madra’I bahkan membantu membelikan rumah untuk ditempati teguh beserta anaknya.

“Bukan akrab lagi, sudah seperti anak sendiri. Makanya saya minta untuk dinaikkan (jenazah) dirumah untuk disemayamkan,” ujarnya

Sosok ketiga almarhum dimata madra’I sangat dekat dengannya dan seluruh keluarga besarnya. Bahkan anak dari sunarti sudah dianggapnya sebagai cucunya sendiri.

“Mereka itu sudah kayak cucu saya sendiri, walaupun beda suku saya merasa sangat dekat. Kalau beli kue untuk dua cucuk saya, pasti juga saya belikan untuk Wijinarko dan Nur sifa,” ujarnya   

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved