Tahun Baru 2018

Sosok di Balik Terompet Warna-warni di Sepanjang Jalan Imam Bonjol

Namanya Amin, lelaki berusia 67 tahun ini merupakan agen terompet musiman yang tokonya terletak di Jalan Imam Bonjol.

Penulis: Muzammilul Abrori | Editor: Dhita Mutiasari
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/ CLAUDIA LIBERANI
Pemilik agen terompet di Jalan Imam Bonjol, Amin (67), dia mengaku senang bisa menghasilkan terompet untuk memeriahkan perayaan tahun baru banyak orang, Sabtu (30/12/2017). 

Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Claudia Liberani

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Tahun baru dan terompet merupakan dua hal yang berkaitan erat. Ketika merayakan tahun baru, kehadiran terompet seakan menjadi keharusan karena tanpa bebunyiannya, penyambutan tahun baru tampak kurang meriah.

Momentum tahun baru membuat banyak penjual terompet bermunculan, seperti halnya di sepanjang jalan Imam Bonjol banyak kios-kios yang menjual terompet.

Baca: Berkah Tahun Baru, Penjual Terompet ini Bisa Raup Untung Hingga 10 Juta

Taukah Anda, di balik terompet berwarna-warni yang ditemui di sepanjang jalan Imam Bonjol, ada sosok lelaki bertangan dingin yang telaten merangkai kertas karton menjadi terompet dan menghiasnya menjadi beraneka bentuk.

Namanya Amin, lelaki berusia 67 tahun ini merupakan agen terompet musiman yang tokonya terletak di Jalan Imam Bonjol.

Baca: BREAKING NEWS : Geger! Bayi Laki-Laki Ditemukan di Dalam Kardus di Ngabang

Dia mengaku telah menjadi pembuat terompet kurang lebih 30 tahun. Dia termasuk tokoh yang mempopulerkan terompet di daerah Pontianak pada masanya.

Berbekal pengetahuan yang didapatnya dari tanah Jawa saat dia merantau, dia mulai berjualan terompet. Terompet yang dijualnya merupakan buatan sendiri, hanya materialnya yang didatangkan dari Jakarta.

"Kurang lebih sudah tiga puluh tahun saya membuat terompet, dulu penjualnya masih sepi dan peminat sangat tinggi karena terompet ibaratkan mainan baru, semua ini saya yang buat, manual, tidak menggunakan mesin," katanya, Sabtu (30/12/2017).

Saat ditemui dia sedang membuat pola kaki naga di atas busa berwarna. Dia mengatakan pola itu nantinya akan dijadikan hiasan terompet naga. Ada 20 macam terompet yang dijualnya. Mulai dari terompet sederhana hingga yang dihias unik, dari yang ditiup hingga dipompa. Terompet-terompet ini hanya dijualnya ketika momentum tahun baru tiba.

"Saya juga membuatnya dengan santai, tidak ada waktu khusus, ketika santai baru saya buat," ucapnya.

Menjadi pembuat terompet ternyata menghasilkan kepuasan tersendiri baginya. Tidak hanya dia, anak-anaknya bahkan cucu-cucunya juga terlibat dan menekuni kreatifitas ini.

"Sepanjang jalan Imam Bonjol ini yang jualan terompet anak-anak saya, cucu-cucu juga biasa membantu menggambar pola untuk hiasan terompet," paparnya tersenyum puas.

Dia menuturkan pembeli tidak hanya datang dari daerah Pontianak, tapi juga dari berbagai daerah di Kalbar. Meski dia mengatakan dari tahun ke tahun pembeli menurun, dia tetap mengaku senang bisa membuat terompet untuk banyak orang.

"Ada kepuasan tersendiri ketika saya melihat orang keluar dari toko dengan wajah riang, membayangkan mereka akan merayakan tahun baru dengan gembira, ada suara terompet, ya saya cukup senang, setidaknya saya masih bisa bermanfaat untuk orang lain," pungkasnya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved