Kejari Sambas Gelar Upacara Peringati Hari Ibu

Lanjut Siti, sebagaimana dideklarasikan pertama kali, dalam Kongres Perempuan Indonesia pada tanggal 22 Desember 1928 di Yogyakarta.

Penulis: Tito Ramadhani | Editor: Dhita Mutiasari
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/ TITO RAMADHANI
Peringatan Hari Ibu ke-89, juga digelar jajaran Kejaksaan Negeri (Kejari) Sambas, dengan menggelar upacara di halaman Kejari Sambas di Jalan Saing Rambi, Sambas, Kamis (21/12/2017). 

Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Tito Ramadhani

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SAMBAS - Peringatan Hari Ibu ke-89, juga digelar jajaran Kejaksaan Negeri (Kejari) Sambas, dengan menggelar upacara di halaman Kejari Sambas di Jalan Saing Rambi, Sambas, Kamis (21/12/2017).

Upacara dipimpin Kasi Perdata dan Tata Usaha Negara (Datun) Kejari Sambas, Siti Hadijah Tarigan.

Dalam amanatnya, Siti membacakan sambutan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Republik Indonesia, Yohana Yembise.

Baca: 8 Tokoh Terima Penganugerahan Gelar Daerah Dari Bupati Sambas, Siapa Saja Mereka?

Siti menuturkan, peringatan Hari Ibu setiap tahunnya diselenggarakan untuk mengenang dan menghargai perjuangan kaum perempuan Indonesia, yang telah berjuang bersama-sama kaum laki-laki dalam merebut kemerdekaan, dan berjuang untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat.

Baca: Unik! Satlantas Polres Sambas Pasang 75 Banner Imbauan Berbahasa Daerah

"Tekad dan perjuangan kaum perempuan untuk mewujudkan kemerdekaan, dilandasi oleh cita-cita dan semangat persatuan kesatuan, menuju kemerdekaan Indonesia yang aman, tentram, damai, adil dan makmur," ungkapnya.

Lanjut Siti, sebagaimana dideklarasikan pertama kali, dalam Kongres Perempuan Indonesia pada tanggal 22 Desember 1928 di Yogyakarta.

Peristiwa ini sekaligus sebagai tonggak sejarah bagi Bangsa Indonesia, dan diperingati setiap tahunnya, baik di dalam negeri maupun di luar negeri.

"Komitmen pemerintah, juga dibuktikan dengan diterbitkannya Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 316 tahun 1959, yang menetapkan bahwa tanggal 22 Desember sebagai Hari Ibu, sekaligus Hari Nasional bukan hari libur," jelasnya.

Peringatan Hari Ibu, juga menunjukkan bahwa perjuangan kaum perempuan Indonesia, telah menempuh proses yang sangat panjang dalam mewujudkan persamaan peran dan kedudukannya dengan kaum laki-laki.

Mengingat keduanya merupakan sumber daya manusia dan potensi yang turut menentukan keberhasilan pembangunan.

"Momentum Hari Ibu, juga dijadikan sebagai refleksi dan renungan bagi kita semua, tentang berbagai upaya yang telah dilakukan, dalam rangka memajukan pergerakan perempuan di semua bidang pembangunan," terangnya.

Perjalanan panjang selama 89 tahun, telah mengantarkan berbagai keberhasilan bagi kaum perempuan dan kaum laki-laki dalam menghadapi berbagai tantangan global dan multidimensi, khususnya perjuangan untuk mewujudkan kesetaraan gender di Indonesia.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved