Profile

Jadi Pedagang Kantin, Mahasiswa Ini Mampu Biayai Kuliah Sendiri

Uang kuliah dan biaya hidup di sini saya tanggung sendiri. Alhamdulillah, sudah bisa membiayai kebutuhan diri sendiri.

Penulis: Muzammilul Abrori | Editor: Rizky Zulham
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/ISTIMEWA
Muhammad Juanda, Mahasiswa Pendidikan Fisika IKIP PGRI Pontianak, dia menggawangi Co-Op Centre, sebuah pusat pengembangan wirausaha mahasiswa IKIP PGRI Pontianak yang sudah membantu perekonomian mahasiswa yang berkecimpung di dalamnya. 

Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Claudia Liberani

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Muhammad Juanda merupakan seorang mahasiswa pendidikan Fisika di IKIP PGRI Pontianak, pemuda asal Ketapang ini merupakan pendiri Co-Oopertive (Co-Op) Centre sebuah pusat pembelajaran wirausaha bagi mahasiswa IKIP PGRI Pontianak.

Co-Op Centre kini menjadi pusat pengembangan ide-ide kreatif bernilai ekonomis bagi teman-teman mahasiswa di sana. Siapa sangka, ide ini muncul dari hal sederhana. Berawal dari hobby jajan penggagasnya dan sulitnya menjangkau kantin karena struktur gedung yang bertingkat, padahal makanan adalah kebutuhan utama. Mahasiswa tidak bisa belajar tenang ketika lapar.

Program Mahasiswa Wirausaha (PMW), sebuah program dari dikti menjadi jalan agar ide untuk menghadirkan tempat makanan yang terjangkau oleh mahasiswa menjadi nyata. Proposalnya merupakan satu dari 7 proposal terpilih di Kalbar. Kantin kemudian dibuka di lantai dua, tepat di selasar penghubung gedung B dan C.

Namun ini tidak berhasil, karena kurang pengalaman, kantin tersebut vakum. Namun dua tahun yang lalu, di tahun 2015, Juanda dipercaya lagi untuk mengelola Program Belajar Bekerja Terpadu (PBBT) dengan dana 65 juta dia bekerjasama dengan kampus untuk mengelola kembali kantin tersebut, hingga berdirilah Co-Op Centre, yang menjadi pusat pembelajaran semua mahasiswa IKIP PGRI Pontianak.

Kehadiran kantin ini tidak hanya sebagai penyedia makanan, tapi juga semangat belajar bagi teman-temannya. Mereka tidak hanya menghasilkan makanan dari kantin tersebut, tapi juga pundi-pundi rupiah.

"Uang kuliah dan biaya hidup di sini saya tanggung sendiri. Alhamdulillah, sudah bisa membiayai kebutuhan diri sendiri," kata pemuda asal Ketapang ini, Minggu (17/12/2017).

Karyawan Co-Op Centre juga sudah ramai. Mulanya cuma satu orang, kini sudah delapan. 80% jualan juga berasal dari mahasiswa.

"Secara tidak langsung kehadiran kantin ini menumbuhkan minat wirausaha teman-teman di sini," jelasnya.

Selain sebuah ruang menuangkan ide, tambahan rupiah dari Co-Op Centre menjadi bonus lain bagi mahasiswa yang bergabung di sana.

"Harapan saya mahasiswa bisa belajar mengembangkan potensi dirinya, terutama di bidang wirausaha," tuturnya

Apalagi pemerintah sudah banyak memberikan kesempatan untuk mengembangkan diri dan memanfaatkan peluang, dia berharap semua anak muda memiliki kesadaran untuk melihat peluang yang ada.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved