Difteri Tewaskan 1 Orang Dari Temuan 4 Kasus di Kubu Raya, Kembali Ditemukan 2 Suspect

Saat ini, keduanya sudah mendapatkan penanganan layaknya sudah positif defteri. Karena masih menunggu hasil lab seminggu kedepan.

Penulis: Madrosid | Editor: Dhita Mutiasari
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/ MADROSID
Satu diantara pasien suspect difteri saat mendapat pemeriksaan dari petugas medis, Rabu (13/12/2017) 

Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Madrosid

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, KUBU RAYA - Kubu Raya terus melakukan antensi terhadap penyakit difteri.

Setelah 4 kasus terjadi dan meninggal satu orang sebelumnya, kini ditemukan kembali 2 orang masih dalam status suspect difteri.

Keduanya telah mendapatkan penanganan langsung layaknya positif defteri. Keduanya ialah, Ria Fitria (13) asal Desa Mekar Baru mendapat rawat jalan dari Puskesmas Parit Mayor dan Muhammad (35) asal Gang Debu Desa Kuala Dua, sedang mendapat perawatan di RSUD Soedarso.

(Baca: Dinkes Kapuas Hulu Sudah Siapkan 65 Vaksin Difteri )

Pengawasan Penanggulangan Penyakit dan Wabah, Imunisasi dan Surveilance, Dinas Kesehatan Kubu Raya Dian Sapto mengatakan keduanya berasal dari Kecamatan Sungai Raya.

Saat ditemukan adanya indikasi mengarah pada difteri, langsung mendapat penanganan layaknya difteri.

"Kasus ini, ditemukan kemarin Selasa (12/12). Satu orang perempuan berusia 13 tahun bernama Ria Fitria asal Desa Mekar Baru dan satu lagi dari Desa Kuala Dua, Muhammad (35)," ujarnya.

(Baca: Penyakit Difteri Dapat Dicegah Lewat Imunisasi Lengkap )

Saat ini, keduanya sudah mendapatkan penanganan layaknya sudah positif defteri. Karena masih menunggu hasil lab seminggu kedepan.

"Yang perempuan sudah diperiksa tapi karena menunjukkan perbaikan jadi dirawat jalan. Sementara yang dewasa Muhammad (35), saat ini sedang mendapatkan perawatan intensif di RSUD Soedarso dirujuk dari Puskesmas Sungai Durian," ungkapnya.

Menurutnya total kasus difteri di Kubu Raya sampai kemarin ada 6 kasus dua diantaranya masih suspect.

Sebelumnya 1 pasien difteri meninggal di Puskesmas Rengas dari 2 kasus, Puskesmas Sungai Kakap 1 difteri, Puskesmas Sungai Durian 1 difteri.

"Keempatnya pada rentetan selama beberapa bulan, satu meninggal sekitar bulan Juni 2017 yang dari Puskesmas Sungai Rengas," terangnya

Kalau untuk dua kasus terbaru ini, lanjutnya, masih suspect karena masih belum ada hasil sweb labnya. Namun, agar kecolongan penanganan dilakukan seperti difteri.

"Kepada seluruh masyarakat agar berhati-hati untuk daerah yang terdapat kasus defteri. Sebab, penularan difteri bisa melalui udara saat saling berbicara," jelasnya.

Untuk itulah, kepada seluruh masyarakat sebisa mungkin memberikan imunisasi lengkap kepada anaknya. Karena ini memberikan imun kepada tubuh.

"Sedangkan untuk difteri ini, harus melakukan pengulangan setiap 10 tahun sekali dari terakhir melaksanakan imunisasi. Makanya satu pasien suspek defteri orang dewasa," tukasnya.

Pada orang dewasa, jika imunnya mengalami penurunan, maka defteri ini saja masuk dengan berbagai faktor penularannya.

"Sehingga ini perlu jadi perhatian bagi setiap orang, terutama orantua kepada anaknya untuk memberikan imunisasi lengkap," pungkasnya. 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved