Sedekah Akbar ke-6, Nizan Bocah Tunanetra Bersyukur Dapat Fasilitas Umroh Gratis
Dari atas panggung, Nizan berujar dan menyampaikan pesan bagi para hadirin. Ia mengaku menjadi tunanetra sejak umur 8 tahun.
Penulis: Jimmi Abraham | Editor: Rizky Zulham
lihat foto
Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Rizky Prabowo Rahino
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Nizan (10) menjadi satu diantara 10 anak yatim dan penghafal Alquran tunanetra yang beruntung saat Sedekah Akbar 2017 di Gelanggang Olahraga (GOR) Pangsuma Pontianak, Minggu (10/12/2017).
Ia menerima paket Umroh Gratis ke tanah suci yang diberikan oleh Hijrah Ekstrim pada 14 Februari 2018 mendatang. Selain Nizan, ada 9 anak yatim dan penghafal Alquran lain terdiri dari empat wanita dan lima pria.
Kesepuluh anak yatim dan penghafal Alquran ini merasa tak percaya saat dipanggil oleh Master of Ceremony (MC) ke atas panggung. Mereka tak henti-henti bersyukur dan mengucap Asma Allah di depan 3.100 anak yatim dan penghafal Alquran, serta para donatur.
Dari atas panggung, Nizan berujar dan menyampaikan pesan bagi para hadirin. Ia mengaku menjadi tunanetra sejak umur 8 tahun.
"Walau saya tidak bisa melihat, tapi saya yakin. Saya akan ketemu bapak ibu semua di surga nanti," ungkapnya didampingi Ustaz Luqmanul Hakim.
(Baca: Galeri Foto Sedekah Akbar 2017 di Pontianak )
Nizan menyampaikan terimakasih kepada seluruh donatur yang telah menyisihkan rezeki untuk memuliakan para anak yatim dan penghafal Alquran.
"Semoga semua bisa bahagia hidup di dunia dan akhirat. Jangan nakal ye, sampai ketemu di surga," terangnya.
Ia juga berpesan agar semua umat Islam semangat beribadah dan membaca Alquran. Nizan minta doakan agar kelak bisa menjadi penghafal Alquran.
"Bapak dan ibu yang bisa melihat, rajin-rajinlah baca Alquran. Saya jak yang ndak melihat bisa dan pengen baca Qur'an. Tolong doakan saye jadi penghafal Alquran," ucapnya yang langsung diamini oleh ribuan hadirin.
Tak hanya 10 anak yatim dan para penghafal Alquran, ada dua orang ustaz mendapat umroh gratis. Pertama, Pengasuh Panti Asuhan Al-Haq Sungai Rengas Kabupaten Kubu Raya yakni Ustaz Syamsuri.
Kedua, Ustaz Sudar yang memilih hijrah bersama keluarganya ke Pontianak dari Jawa, lantas mengabdikan diri sebagai guru ngaji kampung.
Ustaz Sudar merupakan lulusan dari S1 Pondok Pesantren (Pontren) Gontor dan S2 dari satu diantara universitas di Kuala Lumpur, Malaysia.
Ustaz Syamsuri mengucapkan terimakasih kepada pihak-pihak yang telah mendonasikan rezekinya. Ia bersyukur Panti Asuhan Al-Haq menjadi pondok binaan terpilih 2017 program gerakan infaq beras, sehingga mendapat infaq sedekah senilai Rp 10 juta rupiah.
"Saya juga berterimakasih atas umroh gratis yang diberikan. Saya memang sudah sejak lama merindukan pergi ke Baitullah dan akhirnya terwujud. Alhamdulillah," terangnya.
Ia menceritakan sedikit pengalaman sedih saat memenuhi kebutuhan makanan para anak yatim. Suatu ketika, pihak panti pernah menerima bantuan ikan asin dari seorang penyantun. Namun, ketika akan dimasak terdapat ulat di dalam perut ikan asin itu.
"Ikan asin dijemur di atas seng. Kemudian ketika ulat sudah keluar, ikan asinnya direbus dan digoreng. Setelah masak, ikan asin yang alakadarnya itu dibagikan kepada seluruh anak panti. Karena tidak uang, kami beli kecap satu sachet kecil, lalu dibagi-bagi," kenangnya.
Ia bersyukur atas bantuan dari para donatur saat sedekah akbar bertema semua bisa sedekah digagas oleh Pondok Pesantren (Pontren) Modern Munzalan Ashabul Yamin.
"Kami banyak-banyak mengucapkan terimakasih yang tidak terhingga kepada Allah SWT, Ustaz Luqman, panitia, donatur dan semua pihak," tandasnya.
