Menikmati Pesona Tersembunyi di Batas Negeri, Taman Nasional Betung Kerihun Danau Sentarum

Rumah betang Semangkok merupakan satu-satunya rumah betang yang ada di das Mendalam yang didirikan pada tahun 1914.

Penulis: Anesh Viduka | Editor: Dhita Mutiasari
Menikmati Pesona Tersembunyi di Batas Negeri, Taman Nasional Betung Kerihun Danau Sentarum - pesona-tnbkds_20171030_160515.jpg
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/ANESH VIDUKA
Staff seksi Pelayanan dan Pemanfaatan Bidang Teknis Balai Besar Taman Nasional Betung Kerihun Danau Sentarum (TNBKDS), Mustarrudin menaiki anak tangga menuju camp Mentibat, stasiun pelepasliaran orangutan Mendalam yang berlokasi di patok batas kawasan TNBKDS, Kabupaten Kapuas Hulu, Kamis (26/10/2017). TRIBUN PONTIANAK/ANESH VIDUKA
Menikmati Pesona Tersembunyi di Batas Negeri, Taman Nasional Betung Kerihun Danau Sentarum - pesona-tnbkds_20171030_160542.jpg
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/ANESH VIDUKA
Tim media trip tiba di kawasan sungai pari, Das Mendalam,Taman Nasional Betung Kerihun Danau Sentarum (TNBKDS) Kabupaten Kapuas Hulu, Kamis (26/10/2017). TRIBUN PONTIANAK/ANESH VIDUKA
Menikmati Pesona Tersembunyi di Batas Negeri, Taman Nasional Betung Kerihun Danau Sentarum - pesona-tnbkds_20171030_160618.jpg
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/ANESH VIDUKA
Kawasan sungai Mentibat, Das Mendalam, Taman Nasional Betung Kerihun Danau Sentarum (TNBKDS), di kawasan ini dibangun camp mentibat stasiun stasiun pelepasliaran orangutan Mendalam yang berlokasi di patok batas kawasan TNBKDS, Kabupaten Kapuas Hulu, Kamis (26/10/2017). TRIBUN PONTIANAK/ANESH VIDUKA
Menikmati Pesona Tersembunyi di Batas Negeri, Taman Nasional Betung Kerihun Danau Sentarum - pesona-tnbkds_20171030_160805.jpg
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/ANESH VIDUKA
Satu di antara air terjun yang ada di Taman Nasional Betung Kerihun Danau Sentarum (TNBKDS) yang berlokasi di pinggiran sungai Rongun, Das Mendalam, Kabupaten Kapuas Hulu, Kamis (26/10/2017). TRIBUN PONTIANAK/ANESH VIDUKA
Menikmati Pesona Tersembunyi di Batas Negeri, Taman Nasional Betung Kerihun Danau Sentarum - pesona-tnbkds_20171030_160857.jpg
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/ANESH VIDUKA
Panorama alam yang bisa dinikmati sepanjang perjalanan menggunakan longboat dari dusun Nanga Hovat, dusun penyangga terakhir menuju kawasan Taman Nasional Betung Kerihun Danau Sentarum (TNBKDS) di putusibau utara, Kabupaten Kapuas Hulu. TRIBUN PONTIANAK/ANESH VIDUKA
Menikmati Pesona Tersembunyi di Batas Negeri, Taman Nasional Betung Kerihun Danau Sentarum - pesona-tnbkds_20171030_160948.jpg
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/ANESH VIDUKA
Tim media trip tiba di camp Mentibat, stasiun pelepasliaran orangutan Mendalam yang berlokasi di patok batas kawasan TNBKDS, Kabupaten Kapuas Hulu, Kamis (26/10/2017). TRIBUN PONTIANAK/ANESH VIDUKA
Menikmati Pesona Tersembunyi di Batas Negeri, Taman Nasional Betung Kerihun Danau Sentarum - pesona-tnbkds_20171030_161029.jpg
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/ANESH VIDUKA
Kawasan sungai Rongun yaitu tempat pelepasliaran orangutan di Das Mendalam,Taman Nasional Betung Kerihun Danau Sentarum (TNBKDS), Kabupaten Kapuas Hulu, Kamis (26/10/2017). TRIBUN PONTIANAK/ANESH VIDUKA
Menikmati Pesona Tersembunyi di Batas Negeri, Taman Nasional Betung Kerihun Danau Sentarum - pesona-tnbkds_20171030_163030.jpg
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/ANESH VIDUKA
Satu di antara air terjun yang ada di Taman Nasional Betung Kerihun Danau Sentarum (TNBKDS) yang berlokasi di pinggiran sungai pari, Das Mendalam, Kabupaten Kapuas Hulu, Kamis (26/10/2017). TRIBUN PONTIANAK/ANESH VIDUKA

Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Anesh Viduka

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID,PONTIANAK -Selain dikenal dengan keindahan alamnya yang asri, Betung Kerihun juga menjadi pusat kajian dan penelitian biodiversity hutan tropika basah dan ramsar yang ada di pulau Kalimantan.

Betung Kerihun merupakan satu di antara dua taman nasional yang berada di batas negara Indonesia-Malaysia, serta masuk dalam kawasan Heart of Borneo (HoB) dengan luas wilayah 816.693,40 Ha.

Melalui media trip, Tribun Pontianak bersama tiga jurnalis menjelajah kawasan Taman Nasional Betung Kerihun Danau Sentarum (TNBKDS), khususnya di daerah aliran sungai (DAS) Mendalam yang berlokasi di wilayah bagian utara Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat.

(Baca: Inilah Kemeriahan Festival Danau Sentarum Betung Kerihun 2017 )

Perjalanan kami dimulai dari Putusibau, ibu kota Kabupaten Kapuas Hulu, sekitar pukul 14.00 WIB kami bertolak dari sebuah dermaga menggunakan longboat menyusuri sungai Kapuas hingga memasuki das Mendalam.

Kami didampingi oleh Mustarrudin yaitu Staff Seksi Pelayanan dan Pemanfaatan Bidang Teknis Balai Besar TNBKDS dan Badrul Arifin, seorang petugas dari Pengendali Ekosistem Hutan (PEH) bidang wilayah II Balai Besar TNBKDS bersama dua orang pengemudi longboat.

(Baca: Festival Danau Sentarum dan Betung Kerihun di Kapuas Hulu )

(Baca: Zaskia Gotik dan Nugie Hadir Meriahkan Festival Danau Sentarum Betung Kerihun )

Sepanjang perjalanan menuju kawasan TNBK, mata kami dimanjakan dengan pemandangan alam yang indah, pepohonan hijau yang rindang dan penampakan dari satwa liar yang menghiasi rindangnya pepohonan yang tumbuh disepanjang Das Mendalam.

Sekitar 30 menit perjalanan, kami singgah disebuah rumah betang, yaitu rumah betang Semangkok yang merupakan satu di antara benda cagar budaya yang berada di desa Ariung Mendalam yang dihuni oleh masyarakat dayak Taman.

Rumah betang Semangkok merupakan satu-satunya rumah betang yang ada di das Mendalam yang didirikan pada tahun 1914.

Setelah melihat secara langsung kehidupan dan kearifan lokal masyarakat di rumah betang Semangkok, kami melanjutkan perjalanan menyusuri sungai Mendalam, sekitar pukul 19.00 WIB kami tiba di dusun Nanga Hovat, desa Data Dian, yaitu dusun terakhir didaerah penyangga, di Nanga Hovat ini berdiri kantor Resort Seksi PTN Wilayah III Padua Mendalam Bidang PTN Wilayah II Kedamin Balai Besar TNBKDS.

Keesokan harinya perjalanan dilanjutkan menuju camp sungai Mentibat yaitu Stasiun Pelepasliaran Orangutan Mendalam yang berlokasi di patok batas kawasan TNBK.

Perjalanan kami semakin terasa menyenangkan tatkala arus yang dilewati melintasi sejumlah arum jeram yang menciptakan tantangan tersendiri untuk dinikmati.

Perjalanan dari dusun Nanga Hovat menuju kawasan TNBK memakan waktu sekitar 40 menit.

Setelah istirahat sejenak, perjalanan kami menjelajah TNBK pun dimulai dari camp Mentibat dengan menyusuri sungai mentibat menuju sungai Pari.

"Di kawasan sungai pari ini terdapat beberapa potensi wisata unggulan, diantaranya ada Camping Ground Pari, yang dibangun oleh Balai Besar TNBKDS untuk wisatawan yang ingin berwisata di alam bebas, kemudian ada jalur trekking, selain camping ground pari ini juga ada camping ground satu lagi, tepatnya berada di seberang camp mentibat, yang dikenal dengan camping ground Mentibat, disini juga dibangun jalur interpretasi," Jelas Staff Seksi Pelayanan dan Pemanfaatan Bidang Teknis Balai Besar TNBKDS, Mustarrudin.

Tak jauh dari Camping Ground Pari terdapat lokasi air terjun yang indah, air terjun ini merupakan satu di antara sumber air yang mengalir langsung ke Das Mendalam yang bermuara ke sungai Kapuas, di kawasan air terjun ini juga pengunjung bisa melihat beberapa tumbuh-tumbuhan langka yang hanya ada di Kalimantan.

Kemudian kami memasuki kawasan rongun, yaitu kawasan pelepasliaran orangutan, tak jauh dari lokasi ini juga terdapat air terjun, yang dikenal dengan air terjun Hulu Rongun.

"Di TNBK ini terutama di Das Mendalam banyak sekali keanekaragaman hayatinya, terutama untuk flora ada berbagai macam jenis anggrek, terus dari faunanya juga sangat banyak sekali, ada berbagai jenis kupu-kupu, bermacam-macam jenis burung, ada burung enggang, burung ruai, burung raja udang dan masih banyak jenis burung lainnya, dari jenis mamalia disini juga ada owa, monyet ekor panjang, lutung, kemudian sekarang baru dirilis orangutan yaitu dikawasan sungai rongun,kemudian di das Mendalam ini juga banyak sekali habitat ikan semah," Kata pria yang akrab di sapa bang Mustar ini.

Dijelaskan Mustar, bagi wisatawan yang ingin memasuki kawasan TNBK ini wajib mengurus izin masuk kawasan di kantor Balai Besar TNBKDS yang berada di Putusibau.

"Nanti mereka akan mendapatkan tiket untuk masuk ke kawasan, untuk biaya nanti akan ditentukan saat mengurus izin masuk kawasan, kalau per paket itu tergantung lamanya mereka berada di kawasan, kalau dua orang kemudian lamanya di kawasan antara 5-6 hari biayanya kurang lebih Rp 4-5 juta," katanya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved