Pameran Ekonomi Kreatif 2017
Stannya Dikunjungi Sutarmidji, Ini Kata Owner Bolubi
Edwin mengungkapkan, dirinya memang pernah menempuh pendidikan hingga ke jenjang perguruan tinggi di Sydney, Australia.
Penulis: Faiz Iqbal Maulid | Editor: Dhita Mutiasari
Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Adelbertus Cahyono
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Owner Bolubi, Layarda Beheru Setiawan mengaku senang stannya dikunjungi Walikota Pontianak, Sutarmidji di Pameran Ekonomi Kreatif 2017 di kawasan Ayani Mega Mall, Pontianak, Minggu (29/10/2017).
"Tadi dia malah tanya tamatan apa waktu kuliah, terus saya jawab kuliah saya tidak selesai, hanya sampai semeseter 7," ungkap Layarda.
Edwin mengungkapkan, dirinya memang pernah menempuh pendidikan hingga ke jenjang perguruan tinggi di Sydney, Australia.
(Baca: Kunjungan Tertinggi, Tema Cowboy BNI Sukses Tarik Pengunjung )
"Tadi juga sempat ditanya kenapa merknya bukan Bolubi Khas Pontianak, ya saya jawab lagi kalau Ubi Kopong itu makanan dari Bandung," tambah Layarda.
Saat kuliah di Sydney, Layarda sempat bekerja paruh waktu di sebuah restoran Malaysia sebagai kasir, namun juga merangkap sebagai pelayan.
"Tapi saya juga masak di restoran itu, karena saya memang hobi masak hobi kuliner," ujar Layarda.
(Baca: Sutarmidji Tinjau Stan di Pameran Ekonomi Kreatif 2017 )
Di stan itu, kata Layarda, Sutarmidji juga sempat bertanya mengapa harga ubi kopong yang ia jual terbilang murah, spontan, Layarda mengatakan jika dirinya ingin menjangkau masyarakat yang ekonominya menengah ke bawah.
Selama membuka stan di Pameran Ekonomi Kreatif 2017, Layarda sanggup menjual ubi kopong hingga 5000 buah per hari.
"Kalau di luar, bisa sampai 1500 buah per hari, dan minat pasar di Pontianak sangat luar biasa sekali, harga per porsinya Rp 10 ribu, isinya 7 buah," tutupnya.
Layarda pertama kali memulai usahanya di Kota Batam, bahkan Layarda memiliki 7 gerai di kota yang berdekatan dengan Singapura itu.
Rencananya, lanjut Layarda, ia akan membuka beberapa gerai lagi di Kota Pontianak.