Kepala Dinas Kehutanan Tuding NGO Jual Program untuk Dapatkan Dana
Kepala Dinas Kehutanan Tuding NGO Jual Program untuk Dapatkan Dana. Menurutnya ada indikasi ke arah itu.
Penulis: Sahirul Hakim | Editor: Nasaruddin
Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Sahirul Hakim
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, KAPUAS HULU - Menanggapi kurangnya manfaat program dari NGO di wilayah perbatasan Kapuas Hulu, Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Kalbar Marcel Marcellus Tj menyatakan, NGO di Kapuas Hulu sangat banyak sekali.
Karena itu Pemerintah Provinsi mencoba ingin menggabungkan NGO di sekretariat bersama.
(Baca: Cegah Paham Radikalisme, Bhabinkamtibmas Lakukan Binluh ke Warga )
"Alhamdulillah, teman-teman NGO sudah mulai merapat ke kita, sehingga mereka tak bekerja sendiri-sendiri. Selain ini juga kami tak tahu, apa yang telah diperbuat para NGO," ujarnya kepada wartawan saat usai mengelar rapat penetapan kawasan ekosistem dan esensial koridor orangutan di Kabupaten Kapas Hulu, Jumat (20/10/2017).
(Baca: Menteri Pertanian Batal Hadiri Panen Raya di Sungai Kakap )
Mantan Plt Bupati Kapuas Hulu itu melanjutkan, sejak 2004 para NGO telah melakukan penelitian dan sebagainya.
Tapi selama ini apa yang diperoleh dan manfaat untuk masyarakat dari kinerja NGO tersebut.
"Saya tak tahu di kabupaten. Kalau kami di provinsi tidak pernah dapat informasi dari NGO. Apakah isi penelitiannya, program, hasil kerja, dan sebagainya," ucapnya.
(Baca: Tingginya Angka Kematian Penyu Akibat Pukat Nelayan, WWF Sebut Solusi Pemasangan Lampu Hijau )
Dengan adanya forum seperti ini jelas Marcel, NGO sudah mulai memberikan input kepada pemerintah.
Inilah barangkali menjadi sebuah umpan balik kepada daerah, untuk merencanakan sesuatu.
"Saya pikir kita tak bisa bekerja sendiri, apalagi saya punya tanggungjawab moral di Kapuas Hulu, karena asli orang Kapuas Hulu, yang memiliki potensi alam sangat luar biasa," ujarnya.
(Baca: Warga Kuala Dua Ini Ungkap Kengerian saat Angin Mengganas )
Marcel menuturkan, selama ini sudah banyak orang luar negeri masuk ke Kapuas Hulu melakukan penelitian dan sebagainya.
Apa manfaat untuk masyarakat hingga sekarang belum jelas.
"Saya berharap keberadaan NGO di Kapuas Hulu betul-betul memberikan manfaat besar untuk masyarakat, seperti melakukan budidaya madu, ikan, dan sebagainya," jelasnya.
Apakah betul ada indikasi NGO hanya menjual program keluar supaya mendapatkan dana?
Marcel menyatakan, sejak dirinya masuk sebagai Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Kalbar memang ada beberapa indisikasi seperti itu.
(Baca: Le Gramma Homemade Sajikan Kue yang Diciptakan Zaman Penjajahan Belanda )
"Kalau saya lihat memang ada double program atau tumbang tindih program. Tapi saya tak punya kemampuan untuk menindak mereka-mereka ini, karena pembiayaan sistem langsung ke kementerian kehutanan. Sementara pihak kementerian tak pernah memberikan input kepada kami," ungkapnya.