Diam-diam Taruh Perekam Suara di Saku Baju Anaknya, Fakta Mengejutkan Terkuak!

Ia melihat anaknya pulang sekolah dengan mata merah dan bengkak seperti habis nangis. Anaknya terus merengek, "Besok gak mau ke sekolah!"

Editor: Mirna Tribun
TRIBUNFILE/IST

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Semua anak adalah buah hati orang tua.

Orangtua mana yang akan tinggal diam bila mengetahui anaknya diperlakukan dengan kejam di sekolah.

Kejadian guru menganiaya anak muridnya sudah kerap terjadi, termasuk di Indonesia.

(Baca: Makan Jagung Rebus Pakai Bor, Gadis Cantik Ini Alami Hal Mengejutkan! Simak Videonya )

Namun kali ini, seorang ibu di China mengetahui ternyata anaknya dianiaya oleh guru sendiri di sekolah.

 

Dan berkat perekam suara yang ia letakkan diam-diam di saku seragam anaknya ia mengetahui apa yang sebenarnya terjadi.

Awalnya, ibu Zheng merasa aneh.

Ia melihat anaknya pulang sekolah dengan mata merah dan bengkak seperti habis nangis.

Anaknya terus merengek, "Besok gak mau ke sekolah!"

Awalnya ibu Zheng mengira buah hatinya hanya belum beradaptasi dengan lingkungan baru.

Karena itu ia tidak terlalu menanggapinya dan tetap mengantarkan anaknya ke sekolah setiap hari.

Sehari dua hari, anaknya pulang sekolah bukan hanya nangis namun juga mengadu, "Guru mukul aku! Sakit! Aku gak mau ke sekolah!"

Ia baru tahu kalau anaknya mengalami penganiayaan di sekolah.

Untuk itu, ia pun diam-diam menaruh perekam suara di dalam saku seragamnya.

Apa yang ia dengar kemudian membuatnya sontak marah besar!

"Mulutnya tutup! Denger gak! Siapa yang bicara gak boleh makan!

Liat apa liat!?

Duduk! Disuruh duduk yah duduk!

Disuruh pakai baju gak bisa pakai yah!?

(Pukul) Nangis lagi!

(Pukul) Buat apa nangis!? Nangis lagi ku usir kamu!"

Suara pukulan terdengar sangat jelas. Siapapun yang mendengar pasti tahu itu adalah suara anak dipukul.

Setelah ibu Zheng melapor dan menunjukkan bukti rekaman pada pihak sekolah,

Guru yang bermarga Liu tersebut langsung dipanggil hingga ekspresinya gugup.

Awalnya ia menyalahkan sang anak, "Anaknya terlalu bandel, susah diatur!"

Ia mengaku ia gagal mengatur emosinya dengan baik dan melampiaskannya pada anak-anak, tapi ia menyangkal bahwa ia memukul sang anak.

Suara pukulan yang terekam adalah suara tangannya menepuk tangan dan memukul meja, bukan memukul anak.

Parahnya lagi, pihak sekolah pun selama ini tidak tahu apa yang diperbuat guru Liu.

Ibu Zheng pun langsung memindahkan anaknya sekolah hari itu juga.

Ia sudah tidak percaya lagi pada sekolah itu.

Bagaimana pihak sekolah bisa sampai tidak tahu dan bisa-bisanya mempekerjakan guru yang menggunakan kekerasan dalam mendidik anak muridnya?

Bagaimana orang tua mempercayakan anaknya pada sekolah yang seperti itu?

Setiap orangtua yang mengalami kejadian seperti ini pasti akan murka!

Anak diperlakukan seperti apa di sekolah atau dibully oleh teman-teman sekelasnya adalah tanpa sepengawasan orangtua. Sebagai orangtua, yang bisa dilakukan hanyalah bertanya dan memperhatikan kondisi anak sepulang dari sekolah.

Setiap anak adalah buah hati yang harus dijaga baik-baik! (sripoku.com/pairat)

Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved