Citizen Reporter

Kapuas Hulu Jaga Kearifan Lokal dengan Festival Tembawang

Festival Tembawang sedang diselenggarakan di Desa Nanga Semangut, Kecamatan Bunut Hulu, Kabupaten Kapuas Hulu.

Editor: Rizky Zulham
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/ISTIMEWA
Tampak beberapa orang sedang bersiap untuk lomba pangka' gasing yang diselenggarakan dalam Festival Tembawang di Desa Nanga Semangut, Kecamatan Bunut Hulu, Kabupaten Kapuas Hulu, Sabtu (14/10/2017). 

"Kegiatan ini awalnya diinisisai oleh pemerintah desa Nanga Semangut dan LSM Sampan Kalimantan. Selain itu kegiatan festival ini masuk dalam rangkaian kegiatan Festival Danau Sentarum Betung Kerihun (BKDS) yang telah dilaunching pada tanggal 24 mei 2017 di indor Putussibau dan acara puncaknya nanti tanggal 25 Oktober 2017 di Lanjak," jelasnya.

Zaini mengungkapkan sebenarnya banyak kendala yang mereka hadapi, namun banyaknya pihak yang berpartisipasi baik secara, materi maupun ide, festival ini bisa terlaksana.

"Festival Tembawang ini akan dijadikan agenda tahunan pemerintah desa dan masyarakat desa nanga semangut, serta akan dipadukan dengan beberapa kegiatan wisata lainnya diantaranya wisata alam Gurung Nekan, Gurun Besiak," ucapnya.

Selain masyarakat dari berbagai desa, hampir semua SKPD Kabupaten Kapuas Hulu menghadiri festival ini.

Terminologi Tembawang digunakan untuk mempermudah penyebutan sebuah wilayah yang ditumbuhi oleh pepohonan, buah-buahan dan tumbuhan lainnya, yang merupakan hasil proses perkembangan pemukiman dan budidaya sesuai dengan sistem adat dan hukum adat yang memiliki manfaat ekonomi, ekologi, tradisi seni dan budaya tersebut.

Masyarakat Dayak Sub Dayak Urung Da’an menyebut Tembawang dengan istilah Kolokap Buaa’ Tuo, Sub Dayak Suru’ menyebut dengan istilah Temawakng, dan Sub Dayak Punan menyebut dengan istilah Lepu’un. Jadi tembawang merupakan indigenous agroforesty system masyarakat hukum adat dayak maupun Melayu yang menjadi sumber pangan dan pendapatan.

Bagi konservasi, Tembawang berfungsi sebagai jaringan ekosistem yang menghubungkan kelestarian dan menjaga keanekaragaman hayati ekosistem daerah aliran sungai dan hutan alam.

Sesuai dengan filosofis yang terkandung dalam terminologi tembawang, kepala desa Nanga Semangut berharap tujuan dari festival ini dapat tercapai, terutama dalam menjaga kearifan lokal di Kapuas Hulu.

Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved