Luar Biasa! Sebelum Mualaf, Bocah Delapan Tahun Ini Sudah Pandai Mengaji

Saya tanya apa Asmaulhusna, apa Arahman dan Arahim dia yang menjawab sedangkan yang lain tak secepat dia

Penulis: Subandi | Editor: Jamadin
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/SUBANDI
Yogi anak delapan tahun yang baru masuk Islam didampingi Eriyanti orangtuanya yang non Muslim saat ditemui awak media di rumahnya, Jumat (6/10/2017). 

 Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Subandi

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, KETAPANG -  Guru Pendidikan Agama Islam SDN 18 Sukabangun, Yuli Fitria Sari menceritakan Yogi Setiady yang resmi menjadi mualaf, Kamis (5/10/2017) kemarin.

Sari merupakan guru agama kelas satu di sekolah itu menceritakan banyak hal tak biasanya selama ia mengajar Yogi. Menurutnya meskipun Yogi bukan beragama Islam, namun sejak kelas satu ia belajar agama dan hal tersebut karena keinginan dari Yogi sendiri dan diketahui orangtuanya,  Eriyanti (44).

“Saya tanya apa Asmaulhusna, apa Arahman dan Arahim dia yang menjawab sedangkan yang lain tak secepat dia. Kemudian kelas satu kan biasa kalau ketinggalan catatan dan tak sempat menulis. Anehnya ketika dia tak menulis palajaran yang disampaikan,” tambahnya.

(Baca: Sosialisasi 4 Pilar MPR RI, Ini yang Disampaikan Erma Suryani Ranik )

Tapi ketika pelajaran berikutnya dan diberi pertanyaan dia selalu bisa menjawab. Sepertinya sudah ada pengetahuan Islam dalam dirinya itu.

"Jadi saya pribadi kadang terlintas, ya Allah luar biasa hidayah yang ada pada diri anak ini,” sambungnya.

“Ingatan tentang agama sangat kuat. Ketika saya suruh murid-murid lain belajar ngaji sejak kelas satu. Rupanya dia di luar langsung belajar ngaji. Saya tahu itu ketika ada tetangganya yang mengambilkan raport ke sekolah ini,” lanjutnya.

(Baca: Subhanallah! Sebelum Mualaf, Bocah 8 Tahun Ini Minta Diikutkan Sunatan Massal )

“Tetangga itu bilang anak ini sudah masuk ngaji di tempatnya. Pada hal waktu itu anak ini belum Islam. Jadi sebelum beragama Islam sepertinya anak ini sudah tahu ngaji,” tambahnya.

Ketika dirinya hendak Salat Zuhur di sekolah Yogi juga sering mengikutinya. Pada hal kelas satu, dua dan tiga belum ada jadwal salat.

“Tapi dia kalau lihat kita wudu mau salat pasti langsung ngikuti. Awalnya kalau tidak saya ajak, dia biasanya ngintip saja. Jadi memang sudah ada kemauan menjadi Muslim dalam dirinya itu. Pada hal kita memang sudah mewanti-wanti terhadap dia. Takutnya ngapa-ngapa atau dibilang maksanya masuk Islam. Makanya setelah dia dan orangtuanya sendiri menyampaikan bahwa anak ini mau masuk Islam baru lah kita tindaklanjuti,” tegasnya. 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved