Konsultasi Psikologi
Kekasih Kamu Plin Plan? Gini Cara Menghadapinya
Pernikahan tentu sudah jadi impian setiap orang. Tapi gimana jika kekasih yang akan diajak menikah malah plin plan?.
Penulis: Ayu Nadila | Editor: Nasaruddin
Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Listya Sekar Siwi
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Pernikahan tentu sudah jadi impian setiap orang. Tapi gimana jika kekasih yang akan diajak menikah malah plin plan?.
Ini kata psikolog, Rika Indarti.
Kekasih Plin Plan
Saya dan kekasih saya merencanakan pernikahan pada 2018 nanti, kemarin saya menanyakan hal tersebut lagi kepadanya tetapi dia bilang belum ingin menikah. Apa yang harus saya lakukan, dia selalu saja plin plan.
Abi (25) Imbon.
(Baca: PKB Usung Sutarmidji- Ria Norsan di Pilgub Kalbar, Mulyadi Tawik Legowo )
Bicarakan Berdua
Salam Abi, semua orang menginginkan pernikahan yang sempurna dan berharap melakukan pernikahan hanya sekali seumur hidup.
Namun kenyataannya, banyak sekali orang yang tidak mampu mempertahankan pernikahannya sehingga berujung pada perceraian.
Mungkin hal-hal tersebut yang menjadi penyebab kekasih anda masih ragu untuk melaksanakan pernikahan pada tahun 2018 nanti.
Sayang sekali, anda tidak menyebutkan usia kekasih saat ini.
(Baca: Sampaikan Pesan Anti Korupsi Melalui Film Dokumenter )
Sebaiknya anda bicarakan berdua untuk mengetahui alasan atau penyebab sebenarnya ia belum siap menikah.
Bisa saja karena faktor yang telah disebutkan tadi, tetapi bisa juga dari faktor dari anda.
Misalnya kekasih masih belum menerima diri anda apa adanya, sehingga ia ragu apakah anda dapat diandalkan untuk menjadi suaminya kelak.
Bila demikian, sebaiknya anda berusaha untuk membuktikan bahwa baik buruknya sifat anda, tetap membuat anda yakin akan menjadi pemimpin yang baik dalam rumah tangga anda berdua kelak, dan ini harus dibuktikan dalam sikap anda sehari-hari, sehingga ia akan mempercayai anda.
(Baca: Tingkatkan Minat Baca, Pemerintah Godok Payung Hukum Perpustakaan )
Bila ia sendiri yang masih ragu, terhadap kemampuannya dalam menjalankan peran istri, anda sebaiknya membantunya untuk mempercayai dirinya, yakinkan kepadanya tidak ada orang yang sempurna, dan tidak ada pula rumah tangga yang sempurna, namun yakinkan padanya ia akan bahagia bila bersama anda, dan anda pun sebagai laki-laki juga harus membuktikan janji anda untuk membuatnya bahagia.