Akhirnya Menkopolhukam Mengakui Ada Masalah soal Impor Senjata Brimob

Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan Wiranto mengakui, ada persoalan dalam impor senjata apiuntuk Korps Brimob Polri.

Penulis: Nasaruddin | Editor: Nasaruddin
Tribunnews.com
Senjata Api dan Amunisi Impor Dikirim Pakai Pesawat Carter Maskapai Ukraine Air Alliance. Senjata serta amunisi diimpor PT Mustika Duta Mas dan akan didistribusikan ke Korps Brimob Polri. 

Namun, senjata yang disebut-sebut milik Korps Brimob Polri tersebut tertahan di Gudang Kargo Unex.

Sejumlah pasukan TNI pun mendatangi kargo tersebut dalam rangka pengamanan.

Kepala Divisi Humas Polri Irjen Setyo Wasisto membenarkan informasi yang menyebutkan bahwa senjata yang berada di Bandara Soekarno-Hatta adalah milik instansinya.

(Baca: Foto-foto Puluhan Peserta Ikuti FUNtastic Self Healing Art )

"Senjata adalah betul milik Polri dan adalah barang yang sah," ujar Setyo di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Sabtu malam.

Neta S Pane, Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW) meminta Polri perlu menjelaskan dengan transparan mengenai beredarnya kabar tentang adanya 280 pucuk senjata dan sekitar 6.000 butir peluru  ilegal milik Brimob yang tertahan di Bandara Soekarno Hatta, Jakarta.

(Baca: Pengurus BPJ Gereja PPIK Bukit Zaitun Pontianak Dilantik )

Dari informasi yang diperoleh Indonesia Police Watch (IPW) senjata dan amunisi itu dipasok alias diimpor PT MDM dari luar negeri yang diduga dari Rusia.

Polri perlu menjelaskan, apakah senjata dan amunisi ini bagian dari rencana Polri untuk membeli 20.000 pucuk senjata api.

Semula rencana pembelian senjata api tersebut sempat dipersoalkan Panglima TNI, dengan menyebutkan senjata yang akan dibeli itu jenis SS.

Namun Polri kemudian menjelaskan, senjata yang akan dibeli itu bukan jenis SS, melainkan jenis MAG 4.

(Baca: Terlibat Balap Liar, Polisi Lalu Lintas Amankan 8 Pelajar )

Sebanyak 5.000 pucuk dibeli dari Pindad dan 15. 000 pucuk lainnya dibeli dari luar negeri.

Polri tidak menjelaskan siapa yang memasok senjata itu dan dari negara mana senjata itu dibeli.

"Hanya disebutkan senjata itu untuk Polantas dan Shabara. Namun dari informasi yang diperoleh IPW senjata yang tertahan di Bandara Soekarno Hatta itu jenis SAGL untuk Korps Brimob," kata Neta melalui pernyataan pers, Minggu (1/10/2017) sebagaimana dilansir Tribunnews.com.

Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved