Viral Sosial Media

Desak Polisi Usut Tuntas "Komunitas" Ikeh, Ini Permintah Satarudin ke DP2KBP3A

Sekarang yang mesti dipikirkan adalah bagaimana membina mereka, agar tidak mengulang hal yang sama

Penulis: Syahroni | Editor: Jamadin
TRIBUNPONTIANAK/SYAHRONI
Ketua DPRD Kota Pontianak, Satarudin 

Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Syahroni 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Pontianak, Satarudin meminta Pemerintah Kota Pontianak melalui dinas terkait untuk  segera mungkin mencari dan memberikan pendampingan pada remaja yang  viral dimedia sosial karena menggunakan kaus bergambar pornografi.

Dalam hal ini Satar meminta  Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP2KBP3A) Pontianak memberikan pendampingan.

Menurutnya  sudah semestinya  Pemkot melalui  dinas terkait untuk mengetahui  para remaja tersebut  dan memberikan pendampingan. 

Ia mempunyai alasan meminta Pemkot  memberikan pendampingan karena mereka (remaja)  masih berada dibawah umur dan mempunyai masa depan yang masih panjang. 

"Saya minta pada Pemkot dan dinas terkait untuk memberikan pendampingan pada anak-anak ini, mereka masih di bawah umur dan masa depannya masih panjang," ujar Satarudin Selasa (26/9/2017).

(Baca: Mengejutkan! Inilah Pengakuan Anak Pemakai Kaus Ikeh 69 )

Satarudin menyayangkan beredarnya poto-poto dari anak-anak tersebut,  dan ini menurutnya akan memberikan tekanan psikologis pada mereka. Ditegaskan kalau memangpun mereka dinyatakan salah maka tidak seharus potonya disebar karena itu akan memberikan dampak yang luar biasa bagi mereka. 

Satar meninta masyarakat,  terutama warganet untuk bijak dalam menyikapi masalah semacam itu,  harus ada koridor dalam penyelesaian masalah yang tengah terjadi. 

"Mungkin mereka memang salah, tapi ibaratnya sanksi sosial media yang mereka terima sudah cukup malah berlebihan. Sekarang yang mesti dipikirkan adalah bagaimana membina mereka, agar tidak mengulang hal yang sama," jelasnya. 

Ia pun menilai permasalahan semacam ini sebetulnya merupakan permasalahan bersama dan tidak bisa diselesaikan dari satu sisi.

(Baca: Kaca Spion Mobil Kepala Biro Hukum KPK Dirusak Orang Tak Dikenal, Ini Pernyataan Polisi )

Peran semua pihak  sangat diharapkan,  untuk saling koordinasi sehingga adanya  pergeseran nilai  di masyarakat dapat diatasi bersama. 

Kepedulian terhadap orang di sekitar mesti ditingkatkan. Peran orangtua pun mesti lebih dimaksimalkan. 

Satarudin juga meminta pihak kepolisian untuk menyelidiki kasus lebih lanjut. Untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan dan ia meminta aparat terkait benar-benar bekerja dalam mengusut  tuntas kejadian tersebut. 

"Tidak adil kalau kita berpikir karena bajunya gambar begitu, lalu disangka sudah berbuat yang tidak-tidak. Tapi polisi harus menelusuri ini. Mereka ini kan bentuknya komunitas, kita tidak ingin ada pihak-pihak yang memanfaatkan anak-anak di bawah umur," pungkasnya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved