Sepasang Mayat di Ngabang

Mayat Wanita-Pria Tanpa Busana di Ngabang, Tangis Ayah KS Pecah Saat Pemakaman

Tangis keluarga pecah saat proses pemakaman jenazah KS, wanita yang ditemukan di semak-semak, Dusun Sungai Buluh, Desa Hilir Kantor

Penulis: Nasaruddin | Editor: Nasaruddin
KOLASE/TRIBUNPONTIANAK.CO.ID
Sepasang Mayat di Ngabang 

"Kalau untuk penyebab belum bisa kami tentukan. Karena kondisi sudah proses pembusukan lanjut," ungkap Edi Hasibuan. 

Maka dari itu menurut Edi, pihaknya membutuhkan waktu sekitar sepekan atau 10 hari untuk mengetahui penyebab kematian keduanya.

"Jadi kami butuh pemeriksaan lanjutan untuk memastikan penyebab kematian," katanya. 

(Baca: Akhir Pelarian Pelaku Pembunuh Bidan Cantik Kalteng di Sintang, Ini Kronologis Penangkapannya! )

Begitu juga untuk menemukan jika ada luka-luka di kulit pun sulit mesatikan.

"Karena sudah terjadi pembusukan. Kalau belum busuk, kami bisa lihat ini luka, ini robek, ini memar. Karena sudah busuk, jadi perlu pemeriksaan lanjut," katanya.

Sepasang Mayat di Ngabang
Sepasang Mayat di Ngabang (KOLASE/TRIBUNPONTIANAK.CO.ID)

 Tim Forensik Biddokes Polda Kalbar menyimpulkan ada 5 fakta penting hasil outopsi, berikut rinciannya:

1. Mayat laki-laki diperkirakan sekitar 40 tahun

2. Mayat perempuan diperkirakan usia antara 25-30 tahun

3. Meninggal 5-7 hari

4. Kondisi jenazah dalam proses pembusukan lanjut, sehingga penyebab kamatian sulit ditentukan saat ini.

5. Kondisi Mayat tidak berulat

(Baca: Bis Perintis Jurusan Pontianak-Putussibau Terguling di Boyan Tanjung )

Khusus nomor lima, dr Edi juga mengaku merasa sedikit janggal, karena menurutnya apabila mayat sudah meninggal sekitar lima hari sudah ada ulat.

"Tadi waktu kita autopsi tidak ada ulat," katanya.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved