Ringkus Narkoba Impor

Warga Binaan Terlibat Narkoba, Erma Ranik: Kalapas Harus Dievaluasi

Bahkan Erma meminta jika memang benar warga binaan terbukti sebagai pengendali, maka harus dihukum seberat-beratnya.

Penulis: Maudy Asri Gita Utami | Editor: Rizky Zulham
zoom-inlihat foto Warga Binaan Terlibat Narkoba, Erma Ranik: Kalapas Harus Dievaluasi
TRIBUN PONTIANAK/GALIH NOFRIO NANDA
Anggota DPR RI, Erma Suryani Ranik.

Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Wahidi

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Terkait penangkapan warga binaan Lapas Klas II A Pontianak inisial BN dan DK yang diduga sebagai pengendali jaringan peredaran narkoba oleh BNNP, Anggota DPR RI Fraksi Demokrat Dapil Kalbar Erma Suryani Ranik meminta pengawan di lapas harus benar-benar dievaluasi.

Bahkan Erma meminta jika memang benar warga binaan terbukti sebagai pengendali, maka harus dihukum seberat-beratnya.

"Hukum seberat-beratnya kalau terbukti pengendalinya adalah warga binaan dan Kalapas harus dievaluasi. Artinya ada yang salah dalam sistem pengawasan di Lapas," katanya kepada Tribun Pontianak lewat pesan WhatsApp, Senin (18/9/2017) sore.

Salah satu problem Lapas adalah over kapasitas dan jumlah sipir yang sedikit sementara napi yang sangat banyak.

Baca: Warga Binaan Terlibat, Kanwil Kemenkumham Tarik Kalapas dan Bentuk Tim Ini

Namun hal ini tidak terjadi di Lapas Kelas II A Pontianak

"Setahu saya tidak dalam batas over kapasitas yang luar biasa. Saya beberapa kali berkunjung kesana," jelasnya.

Karena itu meminta agar Kanwil Hukum dan HAM Kalbar melakukan upaya terbuka bersama BNN untuk melakukan investigasi.

"Untuk mencari keterkaitan dengan yang lain. Jangan-jangan masih ada pengendali dan bandar bandar narkoba yang masih bergerak bebas di LP LP di Kalbar," jelasnya.

"Oleh karena itu, keterbukaan sangat penting karena narkoba adalah musuh kita bersama. Dimanapun berada dan dalam profesi apapun," pungkasnya.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved