Mahasiswi Ini Wawancarai 100 Pemerkosa di India, Fakta Mengejutkan Akhirnya Terungkap

Perempuan Ini Telah Mewawancarai 100 Pemerkosa di India, Beginilah Kenyataan yang Ia Dapat

Editor: Nasaruddin
Washington Post
Madhumati Pandey 

“Kemudian Anda bertanya pada diri sendiri, apakah hanya orang-orang ini? Ataukah pada sebagian besar laki-laki?” ujarnya.

Di India, kehidupan sosial dianggap masih sangat konservatif.

Pendidikan seks tidak termasuk dalam kurikulum sekolah.

Legislator pendidikan merasa topik seperti itu bisa “merusak” generasi muda dan dianggap bertentangan dengan norma-norma tradisional.

(Baca: Jemaah Haji Mempawah Tiba Selasa Mendatang )

Di India para orangtua tidak biasa menyebut penis, vagina, pemerkosa, atau seks.

“Jika mereka tidak bisa melepas (kebiasaan) itu, bagaimana mereka bisa mendidik anak laki-laki mereka?” tanya Pandey.

Dalam wawancara, banyak lelaki yang membuat alasan atau memberikan pembenaran atas tindakan mereka.

Banyak yang menolak bahwa yang mereka lakukan adalah pemerkosaan.

“Hanya ada tiga atau empat yang mengaku salah. Yang lainnya ada yang membuat pembenaran, menetralkan, bahkan ada yang menyalahkan para korban,” ujarnya.

Dari sekian wawancara, ada satu narasumber yang menarik perhatian Pandey.

Narasumber berusia 49 tahu itu membawa Pandey pada sebuah “perjalanan” yang tak terduga.

Ia mengungkapkan penyesalannya karena memperkosa gadis berusia 5 tahun.

“Ia bilang, ‘Iya, saya merasa buruk, saya menghancurkan hidupnya.’ Sekarang ia sudah tidak lagi perawan, tidak akan ada yang mau menikahinya. Lalu ia bilang, ‘Saya akan menerimanya, saya akan menikahinya saat saya keluar dari penjara,’” cerita Pandey.

(Baca: Begini Penjelasan BPN Soal Lambatnya Selesaikan Masalah Masyarakat )

Halaman
1234
Sumber: Grid.ID
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved