Ini Prosedur Operasi Sesar Yang Harus Diketahui
Banyak ibu hamilsekadar “ikut-ikutan” tanpa memahami prosedur operasi sesar sesungguhnya.Mereka hanya menangkap sepotong informasi
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Banyak ibu hamil yang sekadar “ikut-ikutan” tanpa memahami bagaimana prosedur operasi sesar sesungguhnya.
Mereka ini hanya menangkap sepotong informasi bahwa persalinan melalui operasi sesar “lebih mudah” sehingga pilihan itu yang diambil.
(Baca: Fantastis! Ini Biaya Bangun Sirkuit Buriram Thailand untuk MotoGP 2018 )
Gambaran detail tentu sulit didapat karena tindakan pada tiap orang bisa tidak sama, tergantung kasusnya.
Namun sebagai gambaran singkat, berikut prosedur operasi sesar:
1. Izin Keluarga
Pihak rumah sakit akan memberikan surat yang harus ditandatangani keluarga yang isinya memberikan izin pelaksanaan operasi sesar.
(Baca: Dewan Sanggau Minta Sosialisasikan Dampak Gizi Buruk ke Warga )
Penjelasan tentang operasi berikut risikonya bisa dibaca di surat tersebut.
2. Pembiusan
Umumnya pembiusan yang dilakukan sekarang adalah bius spinal (disuntikkan melalui punggung).
Pada kasus-kasus tertentu, ibu hamil akan dibius total.
(Baca: Unik! Chef Muda di Sekadau Bikin Kue Ulang Tahun dari Nasi )
Namun sebagian besar hanya perut ke bawah yang mati rasa, sedang kesadaran ibu tetap terjaga.
Ibu tetap bisa mendengarkan musik, nonton film dan sebagainya.
3. Disterilkan
Selanjutnya bagian perut yang akan dibedah disterilkan sehingga diharapkan tidak ada bakteri yang masuk selama operasi.
4. Pemasangan Alat
Berikutnya alat-alat pendukung seperti infus, kateter dipasangkan. Macam peralatan yang dipasang disesuaikan dengan kondisi ibu.
5. Pembedahan
Setelah semua siap, dokter akan melakukan sayatan demi sayatan sampai mencapai rahim dan kemudian selaput ketuban dipecahkan.
(Baca: Pendulang Emas di Bengkayang Tewas Tertimbun Tanah Longsor )
Panjang sayatan kurang lebih 15 cm. Selanjutnya dokter akan mengangkat bayi berdasar letaknya, apakah yang diambil kepala atau kakinya.
Selama melakukan sayatan, dokter harus berhati-hati dengan memperhitungkan letak ari-ari. Sebab bila tindakannya kurang tepat mungkin saja terjadi perdarahan.
6. Mengambil Plasenta
Setelah bayinya berhasil dikeluarkan dari rahim ibu, selanjutnya dokter akan mengambil plasenta.
7. Dijahit
Langkah terakhir adalah menjahit sayatan itu selapis demi selapis sehingga tertutup semua.
Saat ini dengan kemajuan teknologi dokter akan menjahit dengan benang yang halus sekali di bawah kulit, sehingga di permukaan perut seakan-akan tidak ada bekas luka.