Miris! 53 Pelajar Kejang-kejang dan 1 Tewas, Ini Penyebabnya

Badan Narkotika Nasional (BNN) mencatat, setidaknya ada 53 siswa Sekolah Dasar dan Menengah Pertama yang kejang-kejang akibat menelan pil bertuliska

Penulis: Nasaruddin | Editor: Nasaruddin
Kompas.com
Salah satu pasien yang dirawat di RSJ Kendari setelah mengkonsumsi obat-obatan yang diduga narkoba. 

Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Kota Kendari, Murniati, mengatakan, korban yang meninggal dunia, tercatat masih duduk di bangku kelas 6 Sekolah Dasar (SD).

Murniati juga mengungkapkan bahwa kasus penyalahgunaan obat yang terjadi di Kendari masuk kategori Kejadian Luar Biasa (KLB).

Dari beberapa pasien yang dirawat di beberapa rumah, ada di antaranya memiliki kesamaan ciri-ciri fisik berupa luka di bagian tubuhnya.

Di rumah sakit Bhayangkara Kendari, lanjut Murni, ada tiga anak yang tidak sadarkan diri dan penuh luka di tubuhnya.

(Baca: Ajaib! Pria Ini Menyalakan Sepeda Motor Dari Jarak Jauh )

"Mirip-mirip flakka yang mereka konsumsi, di-mixed barang baru. Sudah disebarkan dan ini barang baru dua hari masuk dan mereka racik sendiri, bukan pabrik yang resmi, abal-abal. Informasi yang kami dapat anak SMP 17m cairan itu dicampur dalam minum ale-ale, sampai sekarang masih mabuk," ucapnya seperti dikutip Kompas.

“Peristiwa ini merupakan kejadian luar biasa atau KLB karena kejadian ini merupakan yang pertama kalinya di Kota Kendari,” tambahnya.

Kepala Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Kendari Abdul Razak menyebutkan, sejak kemarin pihaknya menangani pasien tersebut.

Semuanya adalah usia-usia remaja dan pelajar.

RSJ ini merupakan rumah sakit yang paling banyak menangani korban.

"Sejak tadi malam datang di UGD dan sampai tadi kami mencatat 13 orang. Dari 13 itu dilakukan pemeriksaan berdasarkan gejala gangguan secara jiwa. Ada yang ngamuk, ngomong ngawur, ada yang diam. Ternyata mereka mengaku habis memakai zat-zat tertentu. Mengarah ke pil atau narkoba," kata Razak di kantornya, Rabu (13/9/2017).

Tangkap Terduga

Badan Narkotika Nasional (BNN) mengamankan satu orang yang diduga sebagai penyuplai pil Paracetamol, Cafein, Carisoprodol (PCC) ke puluhan murid Sekolah Dasar dan Menengah Pertama di Kendari, Sulawesi Tenggara.

Terduga merupakan seorang ibu rumah tangga dengan inisial ST (39).

"Satu sudah diamankan. Ini sedang dalam pengembangan," ujar Deputi Pemberantasan BNN Inspektur Jenderal Arman Depari di Kantor BNN, Kamis (14/9/2017).

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved