Puting Beliung Hantam Limbung

Angin Puting Beliung Terbangkan Atap Rumah Warga, Lihat Kondisinya Sekarang

Tadi malam saya tak bisa tidur. Semuanya numpuk di kamar dengan anak. Karena semuanya basah kena hujan

Penulis: Madrosid | Editor: Jamadin
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID / MADROSID
Kondisi rumah warga terkena angin puting beliung di Rt 06, 07 Rw 01 Desa Limbung, Minggu (10/9)malam 

Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Madrosid

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, KUBU RAYA - Musibah angin Puting Beliung menerjang rumah warga di RT 06 dan 07 RW 01 Desa Limbung Gang Bersama hingga mengalami kerusakan dengan kategori berat dan ringan, Minggu (10/9) sekitar pukul 18:30 WIB.

Sejumlah pemilik rumah, pasca kejadian langsung coba melakukan perbaikan. Tapi beda dengan korban pemilik rumah dengan kategori kerusakan berat, yang menimpa Herman, Zainal, Nasrun dan Iloni.

(Baca: Petugas Pemadam Kebakaran Tewas Saat Menjalankan Tugas )

Dirinya hanya seorang guru ngaji, tinggal bersama anak gadisnya. Tak bisa melakukan apapun, kecuali menunggu bantuan dan belas kasihan dari pihak lain.

"Tadi malam saya tak bisa tidur. Semuanya numpuk di kamar dengan anak. Karena semuanya basah kena hujan," ungkapnya.

Saat ini rumahnya mengalami rusak parah. Bahkan bagian dapurnya, harus dibangun ulang, lantaran dingdingnya juga hampir roboh akibat terjangan angin.

"Saat kejadian, saya lagi gajar ngaji, hujan deras dan angin tiba-tiba atap rumah saya terbangan. Kata tetangga yang liat, atap dibawa berputar ketas kena angin," paparnya.

(Baca: Inilah Pria Beristri Lebih dari 7 Orang, Nomor 6 Miliki Berlian Seharga Rp 2 Triliun )

Sehingga, banyak tetangganya yang langsung mendatangin dan menanyakan kondisinya. 

"Kebetulan pas kejadian ini, anak-anak ngaji hanya 4 orang saja. Dan tak sampai ada yang terkena barang-barang yang terbang," terangnya.

Kondisi rumah warga terkena angin puting beliung di Rt 06, 07 Rw 01 Desa Limbung, Minggu (10/9)malam
Kondisi rumah warga terkena angin puting beliung di Rt 06, 07 Rw 01 Desa Limbung, Minggu (10/9)malam.

Ia menambahkan bahwa rumahnya merupakan peninggalan suami. Sudah lama meninggal dunia. Tinggal bersama anak gadinya.

"Saya bingung mau betulkan gimana. Ini tak bisa asal betulkan, karena kalau bagian dapur ini harus bangun ulang sudah parah," jelasnya.

Ketidak berdayaan dirinya sebagai seorang perempuan membuatnya hanya bisa menunggu saja uluran tangan dari orang lain.

"Kita disini perempuan semuanya gimana mau betulkan. Kata RT nanti mau ada gotong royong. Semoga juga ada yang peduli," ucapnya menganggap ini sebagai kiamat kecil.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved