Gojek - Fakta Menjanjikan Pendapatan Driver Go-Jek, Pendidikan Mereka sangat Mengejutkan
Menjadi mitra Go-Jek juga dirasa meningkatkan kualitas hidup. Ada 83 persen sampel yang menyatakan hal itu.
Penulis: Nasaruddin | Editor: Marlen Sitinjak
Mereka (77persen) juga mengaku puas bahkan sangat puas dengan penghasilan saat ini. Para mitra (80 persen) merasa kualitas hidupnya meningkat.
Taksi online, sempat menjadi perbincangan hangat.
(Baca: Kalbar 24 Jam - Harga Fantastis Sapi Kurban Jokowi di Kubu Raya, Sabu 10 Kg, hingga Pisang Aneh )
Terlebih di Jakarta, khususnya terjadi aksi demonstrasi pengemudi taksi konvensional, yang menuntut pengaturan taksi online.
Jika kita melihat hasil riset Pukokam UI, diketahui bahwa 83 persen atau mayoritas mitra roda empat mengetahui regulasi transportasi online.
Namun demikian, mereka juga punya kekhawatiran.
Terutama berkaitan dengan STNK (52 persen), KIR (36 persen) dan kesemua regulasi (29 persen).
Kekhawatiran itu berkaitan dengan 72 persen mitra yang masih mencicil mobil mereka.
Untuk pendidikan, 56 persen mitra memiliki tingkat pendidikan SMP hingga SMA sederajat.
Sementara mereka yang S1 berjumlah 27 persen.
Penghasilannya sendiri, lebih dari 85 persen mitra roda empat mendapat upah di atas UMP Nasional.
Dari jumlah keseluruhan, lebih dari 50 persen mitra mendapat penghasilan diatas rata-rata UMP DKI Jakarta yang besarnya Rp 3.335.750.
(Baca: Wilda Senang Belanja Boneka di Toko Boneka Murah Pontianak Karena Ini )
Dari data mitra pengemudi tadi, Puskakom UI menyimpulkan, di antaranya bahwa aplikasi on demand dalam hal ini Go-Jek membuka lapangan pekerjaan bagi angkatan kerja yang belum terserap.
Mayoritas mitra juga menerima upah di atas rata-rata UMP.
Hal ini penting karena mayoritas mereka berkeluarga dan mempunyai tanggungan.
Selain itu, regulasi perlu memperhatikan dampak dari kebijakan terhadap pengemudi karena akan turut berdampak pada orang yang menjadi tanggungan mereka.