Waspada! Virus Kucing Bisa Berjangkit Ke Manusia, Ini Kata Dokter hewan

Nama virusnya panleukopenia, merupakan virus yang hanya menyebar ke kucing saja...

Penulis: Madrosid | Editor: Dhita Mutiasari
TRIBUNPONTIANAK/MADROSID
Kucing mengalami muntah dan berak (muntaber) akibat terinveksi virus, Senin (28/8/2017). Feses kucing tempat virus sehingga terinfeksi ke tubuh kucing saat membersihkan tubuhnya dengan menjilati. 

Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Madrosid

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, KUBU RAYA - Dinas Ketahanan Pangan Perkebunan dan Peternakan Kubu Raya, menerima banyak laporan perihal kucing peliharaan sakit dan mati terserang berbagai penyakit.

Paling banyak kucing sakit, terserang virus penyebab muntaber atau menderita muntah-muntah dan diare.

Ada pula sebagian, kepala membengkak.

Beberapa virus kucing, memang tidak menyebar ke manusia, namun sebagian juga ada yang bisa menyerang manusia.

Dokter Hewan Dinas Ketahanan Pangan Perkebunan dan Peternakan Kubu Raya dr. Yuda menjelaskan penanganan terhadap beberapa kucing yang sakit dalam beberapa hari ini memang kucing menderita muntah dan diare paling mendominasi.

(Baca: Alami Diare Hingga Muntah, Kucing Peliharaan Mendadak Banyak Mati )

Nama virusnya panleukopenia, merupakan virus yang hanya menyebar ke kucing saja.

Sedangkan ke manusia tidak bisa. Namun ada beberapa jenis diare lainnya yang kemungkinan bisa menyebar.

“Tapi saya sediri belum pernah melakukan penelitiannya. Kalau untuk diare kucing lainnya bisa menyebar ke manusia namun sangat kecil kemungkinannya,” ujarnya. Senin (28/8/2017).

Terkait jumlah kucing yang menderita penyakit terserang virus panleukopenia, belum bisa disebutkan.

Hanya berdasarkan beberapa pemilik yang mengantarkan kucing untuk mendapat penanganan ke tempat prakteknya.

"Kalau jumlahnya banyak saya tidak bisa pastikan berapa karena tidak punya data spesifik jumlah yang mati. Tapi dalam minggu ini yang datang ke ptempat raktek memang dominan sakit muntaber," ujarnya, Senin (28/8/2017).

Seluru pemilik mengeluhkan serangan penyakit terhadap kucing mereka. Sehingga untuk penanganannya, diantaranya harus rawat inap ditempa prakteknya.

"Saya tela melakukan pemeriksaan intensif, kucing dengan gejala dominan muntaber. Setelah diuji positif terserang virus panleukopenia. Terkena gejala serangan infeksi virus," ungkapnya.

Penyebaran penyakit itu sendiri, menurut dokter Yuda tak tergantung musim.

Hanya saja, adanya perubahan cuaca dengan curah hujan cukup tinggi membuat kekebalan tubuh kucing peliharaan menurun drastis.

"Sakit tidak ada musim hanya beberapa minggu ini sekitar wilayah Pontianak cukup tinggi curah hujan. Bisa menurunkan kekebalan tubuh kucing yang menyesuaikn kondisi alam dan panleukopeni memang sebelumnya sudah ada di lingkungan," jelas dokter.

Ia menambahkan terjangkitnya virus panleukopeni itu tak terlepas pula dari kebiasaan buruk kucing saat membersihkan tubuhnya dengan cara menjilati.

"Titer virus terbanyak ada pada feses dan kebiasaan kucing menjilat untuk membersihkn seluruh tubuhnya menjadi faktor mudahnya virus terinfeksi ke tubuhnya," papar dr. Yuda.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved