Pulang Kunker Bupati, Mobil Wakil Ketua DPRD Sintang Alami Insiden!

Kendaraan Dinas Wakil Ketua DPRD Kabupaten Sintang Sandan nyungsep ke lubang parit yang berada pada sisi kiri jalan Ketungau Tengah

Penulis: Jimmi Abraham | Editor: Dhita Mutiasari
TRIBUNPONTIANAK/RIZKY PRABOWO RAHINO
Mobil dinas Wakil Ketua DPRD Sintang Sandan nyungsep ke lubang parit yang berada pada sisi kiri jalan Ketungau Tengah saat perjalanan pulang dari kunjungan kerja Bupati Sintang ke Kecamatan Ketungau Tengah, Selasa (22/8/2017) pukul 21.00 WIB 

Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Rizky Prabowo Rahino

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SINTANG – Kendaraan Dinas Wakil Ketua DPRD Kabupaten Sintang Sandan nyungsep ke lubang parit yang berada pada sisi kiri jalan Ketungau Tengah saat perjalanan pulang dari kunjungan kerja Bupati Sintang ke Kecamatan Ketungau Tengah, Selasa (22/8/2017) pukul 21.00 WIB.

Beruntung kecelakaan tunggal ini tidak sampai merenggut korban jiwa.

Sandan, sopirnya dan dua penumpang lain keluar selamat tanpa luka.

Sebelum insiden, saat perjalanan pulang iring-iringan mobil berjalan seperti biasa.

Mobil melaju satu persatu, lantaran kondisi jalan tanah merah berkontur tidak rata dan beberapa titik terdapat lubang, sehingga tidak memungkinkan jika dua buah mobil melaju berdampingan.

(Baca: Bangun Jembatan Ketungau II, Jarot : Mimpi Masyarakat Ketungau Tengah Terwujud    )

Rombongan bergerak pulang usai menutup rangkaian acara peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Republik Indonesia Ke-72 di Lapangan Sepakbola Kecamatan Ketungau Tengah setengah jam sebelumnya.

Insiden ini membuat rombongan kaget, termasuk Tribun Pontianak menggunakan mobil Hilux putih Sat Pol PP Sintang berada pada posisi dua tepat di belakang mobil Hilux hitam Bupati Sintang KB 1 E.

Saat perjalanan, petugas Satpol PP yang mengemudikan kendaraan yang ditumpangi Tribun tiba-tiba mendapat telepon dari ajudan Bupati Sintang yang berada pada mobil terdepan.

Sambungan telepon terputus dan tidak suara lantaran sinyal tak begitu bagus, akhirnya panggilan keduapun masuk. Saat panggilan kedua, ternyata didapatkan informasi satu buah mobil di belakang yang ditumpangi Wakil Ketua DPRD Sintang Sandan mengalami kecelakaan tunggal dan masuk parit.

Otomatis, mobil yang tribun harus putar balik untuk membantu evakuasi.

Saat sampai di lokasi kejadian, Mobil Pajero Sport Putih pelat merah KB 8 E yang dikemudikan sopir kepercayaannya terlihat melekat di sisi parit selebar 1,5 meter dan kedalaman hampir 1,5 meter.

Pantauan Tribun, sebelum lokasi titik mobil jatuh, terdapat lubang-lubang besar diduga jadi penyebab mobil hilang kendali, lalu bergeser ke kiri.

Sementara itu, Wakil Ketua DPRD Sintang Sandan terlihat pucat pasi saat ditemui pasca kejadian. Namun, dia bersyukur tidak terjadi apa-apa. Dia pun tidak mengira mobil dinas yang dikemudikan sopirnya keluar sisi jalan.

“Syukur tidak terjadi apa-apa. Mobilnya memang laju, sopir mau nyalip. Beruntung bukan jurang, hanya parit,” ucapnya singkat.

Sementara itu, Jurnalis Suara Pemred Nanak menerangkan sebelum insiden itu, mobil dinas Wakil Ketua DPRD Sintang memang terlihat ingin menyalip mobil yang berada di depannya.

“Sebelum nyungsep, mobil Pak Wakil Ketua DPRD itu sempat menyalip beberapa mobil di belakang. Termasuk mobil yang saya tumpangi. Kebetulan setelah menyalip mobil saya, sopir mobil Pak Wakil DPRD itu nampaknya mau nyalip mobil yang ada di depan yang ditumpangi Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan,” jelasnya.

Namun nahas, saat menyalip laju kendaraan tidak bisa dikontrol dan menuju ke arah kiri jalan.

“Pas mau nyalip mobil di depannya itu sopir ngambil dari kiri bukan kanan, nge-gas laju kemudian tiba-tiba nyungsep. Saya pun ndak duga. Tadi saya lihat kayaknya karena jalan ndak rata. Sebelum nyungsep, jalan yang dilintasi ada lubang-lubang cukup besar dan dalam. Syukurlah tidak ada apa-apa,” tukasnya.

Pasca kejadian, semua berusaha menolong evakuasi mobil Wakil Ketua DPRD Sintang Sandan yang terjerembab. Dua mobil Satpol PP pun berupaya menariknya dengan tali tambang. Namun, karena posisi mobil terlalu dalam masuk ke lubang, terjepit dan melekat, upaya evakuasi tidak berhasil.

Mobilpun terpaksa ditinggal untuk dievakuasi keesokan harinya menggunakan eskavator. Sandan pun melanjutkan perjalanan pulang ke Sintang dengan menumpang mobil dinas lainnya. Perjalanan empat jam menuju Sintang terpaksa molor. Rombongan sampai pada Rabu (23/8/2017) pukul 01.35 WIB. 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved