Kisah Inspiratif, Berjuang Jadi TKI Akhirnya Menjadi Sutradara dan Raih Banyak Penghargaan
Untuk menata spring bed saja, Ani harus bergelut dengan waktu dan kerapian. Sedikit saja masih ada lipatan, maka nilainya jelek.
Ia membawa Rp 60 Juta ke Indonesia.
Akhirnya ia kuliah di universitas swasta di Surabaya dan mengambil jurusan psikologi sesuai mimpinya.
Ternyata ia kehabisan uang saat ia menginjak semester 6.
Ia pun mencari beasiswa.
Ia juga mencoba ikut kompetisi film dokumenter yang diselenggarkan salah satu televisi swasta.
Ia mengajukan proposal dengan cerita kehidupan PRT di Hong Kong.
Judulnya 'Helper Hong Kong Ngampus'.
Salah satu cuplikan film karya Ani
Sebenarnya isinya kisah nyata Ani, namun untuk hasil yang lebih hidup, juri menyarankan Ani mengambil kisah temannya yang mirip dengannya.
Dari kompetisi ini, Ani tidak berhenti dan semakin percaya diri.
Ia memenangkan beragam penghargaan bergengsi, di antaranya FFI Award dengan film 'Donor Asi', mendapatkan fund scholarship dari School of Audio Engineering jurusan Film Production Institute Jakarta, dan beberapa penghargaan lainnya.
Semua filmnya ia buat dari beasiswa.
Tak berhenti di situ, Ani pun ingin membagikan berkat yang ia terima.
ia mendirikan komunitas 'Bocah-bocah Bikin Film' untuk mengajari anak-anak di dekat tempat tinggalnya.
Komunitas ini beranggota 20 orang dan sekarang telah berkembang di Jombang, tanah kelahiran Ani.
"Alhamdulilah, akhirnya ilmu saya bisa bermanfaat untuk anak-anak," ujar ibu dua anak ini.