Polisi Pantau Gerakan Tiga Warga Mempawah Diduga Gabung ISIS
Tetapi setelah kita pantau, mereka tidak ada ditempat, informasinya mereka belajar diluar daerah, menimba ilmu
Penulis: Dhita Mutiasari | Editor: Jamadin
Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Dhita Mutiasari
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, MEMPAWAH - Kapolres Mempawah AKBP Didik Dwi Santoso S.Ik menuturkan akan menindakalnjuti arahan Kapolda Kalbar saat melakukan kunjungan kerja ke Mempawah.
"Tindaklanjutnya, apa yang disampaikan Kapolda kepada kami tentu akan kami laksanakan," ujarnya , Rabu (12/7).
Dari banyak hal yang menjadi atensi dan arahan Kapolda dikatakannya adalah persoalan kamtibmas di Mempawah ini.
"Berkaitan dengan Kamtibmas di daerah kami apakah menjelang pilkada dan sebagainya,"ujarnya.
Namun utamanya, yang menjadi arahan utama Kapolda Kalbar adalah agar anggota dijajaran Polda Kalbar khususnya Polres Mempawah jajaran siap siaga menghadapi situasi dan kondisi yang saat ini tengah berkembang yakni teror kepada anggota kepolisian.
"Terutama menyikapi masalah teroris yang menyasar anggota polri maupun TNI, maka kami akan meningkatkan kesiapsiagaan diseluruh mako yang ada termasuk di Polres, polsek dan pospol," tambahnya.
Disinggung masalah isu berkembang, adanya 3 warga Mempawah yang terindikasi terlibat dalam kelompok radikal Islamic State Iraq Syiria (ISIS), Kapolres tak membantahnya. "Itu baru sebatas isu saja,"ujarnya.
Namun dalam mengantisipasi kebenaran tersebut, ia mengaku pihaknya telah melakukan penyelidikan dan terus akan memantau aktifitas yang bersangkutan. "Antisipasinya kami akan memantau apa yang menjadi pantauan kami,"ujarnya.
Namun, dikatakan Kapolres pihaknya masih mengalami kesulitan dalam memantau aktifitas 3 warga ini lantaran yang bersangkutan diakui melakukan studi diluar daerah.
"Tetapi setelah kita pantau, mereka tidak ada ditempat, informasinya mereka belajar diluar daerah, menimba ilmu,"jelasnya.
Sampai saat ini, identitas yang bersangkutan juga sudah dikantongi, hanya saja pihaknya enggan membeberkan detail identitas yang bersangkutan.
"Ada 3 orang, pokoknya warga Mempawah ini,"ujarnya.
Terkait keterlibatan mereka di kelompok radikal ini juga masih sedang didalami.
"Kalau isu terakhir ini mereka hanya simpatisan ISIS, akan kita pantau. Kalau mereka ada ditempat kita akan kita mintai keterangan, namun sampai saat ini belum ada,"tegasnya.
Kapolres mengatakan, namun dari aktifitas mereka dimedia sosial sudah dapat diketahui mereka selalu mendukung kelompol radikal ini.
"Komentar-komentar mereka dimedia sosial selalu mendukung isis, aksinya belum, baru sebatas simpatisan baru mendukung gerakan ISIS,"ujarnya.
Menurutnya, upaya koordinasi penting selalu dilakukan sebagai upaya antisipasi. Dengan harapan kondisi di Kabupaten Mempawah yang sudah kondusif bisa terus terjaga.
Terlebih diakui menjelang perhelatan pesta demokrasi dimana Kabupaten Mempawah satu diantaranya yang akan menggelar pilkada serentak. Untuk itu pihaknya akan meningkatkan kewaspadaan dan antisipasi menghadapi situasi yang akan mengganggu kamtibmas.
"Tetap akan kami tingkatkan kewaspadaan, apalagi akan menjelang pilkada juga kami akan memantau situasi supaya tidak ada hal-hal yang tidak diinginkan,"jelasnya.
Kapolres menyebut, satu diantaranya yang menjadi rawan konflik adalah dipicu perkembangan dimedia sosial yang rentan provokasi. Sehingga jika tidak disikapi bijak, maka akan meningmbulkan gaduh dan hal yang tidak diinginkan.
"Imbauan untuk kaitan medsos, kami sampaikan kepada masyarakat apabila ada isu yang berkembang di Mempawah khususnya,"jelasnya.
Dikatakan Kapolres kalau memang itu sumbernya tidak jelas maka tidak perlu disertakan atau dishare kembali.
"Cukup membaca, kalau tidak menguntungkan untuk wilayah kita maka cukup sampai kita saja, tidak perlu disebarkan kepada yang lainnya, karena akibatnya negatif saja yang ada,"tukasnya.