Cornelis: Meriam Karbit Melayu Pontianak Harus Go Internasional

Festival Meriam Karbit dalam rangka menyambut Idul Fitri 1 Syawal 1438 H tersebut diikuti 44 kelompok dengan jumlah keseluruhan 259 meriam karbit.

ISTIMEWA
Rangkaian penyerahan Piagam Penghargaan dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI oleg Gubernur Kalbar Cornelis, terkait Pengakuan Meriam Karbit sebagai Budaya Takbenda Indonesia, kepada Walikota Pontianak Sutarmidji, pada pembukaan Festival Meriam Karbit, di Gang Kamboja pinggiran Sungai Kapuas, Sabtu (24/6/2017) malam. 

Citizen
Rinto, Humas Pemprov Kalbar

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Setelah mendapat pengakuan dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia sebagai warisan budaya takbenda, Meriam Karbit yang menjadi salah satu ikon wisata kota Pontianak diharapkan go Internasional.

Baca: Meriam Karbit Menggelegar di Tepian Sungai Kapuas, Ini Foto-fotonya

“Selamat dan sukses untuk Melayu Kota Pontianak. Yang sekarang ini adalah pengakuan negara, pengakuan pemerintah terhadap kebudayaan Melayu terutama menyangkut Meriam Karbit. Tidak boleh lagi ada orang atau pihak lain yang mengklaim maupun mengkomplain bahwa ini adalah miliknya selain orang Melayu Pontianak,” ujar Gubernur Kalimantan Barat Cornelis usai menyerahkan Piagam Penghargaan dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan terkait Pengakuan Meriam Karbit sebagai Budaya Takbenda Indonesia, kepada Walikota Pontianak Sutarmidji, pada pembukaan Festival Meriam Karbit di Gang Kamboja pinggiran Sungai Kapuas, Sabtu (24/6/2017).

Menurut Cornelis, pihaknya sudah memperjuangkan secara all out hingga berhasil menjadi salah satu Warisan Budaya Takbenda Indonesia yang menetapkan meriam karbit diakui sebagai budaya milik orang Melayu Pontianak.

“Termasuk peceri nanas yang akan didaftarkan hak patennya oleh Pemerintah Kota Pontianak. Kalau sudah didaftar dan masuk dalam daftar Kementerian Hukum dan HAM menjadi trademark, maka itu tidak bisa lagi dikomplain atau diklaim oleh pihak manapun,” ujar MAntan Bupati Landak itu.

Festival Meriam Karbit dalam rangka menyambut Idul Fitri 1 Syawal 1438 H tersebut diikuti 44 kelompok dengan jumlah keseluruhan 259 meriam karbit.

Hadir juga Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Kalbar, Wakil Gubernur Kalbar, Christiandy Sanjaya beserta Istri, Wali Kota Pontianak, Sutarmidji dan Wakil Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono, Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) baik Provinsi maupun Kota Pontianak, dan tamu undangan lainnya.

Cornelis mengimbau agar Tradisi Meriam Karbit menyambut Lebaran harus tetap ada.

Baca: Walikota Sutarmidji Sebut Festival Meriam Karbit 2017 Lebih Meriah

“Jangan hilang, kalau hilang nanti kita tidak ada jadi Indonesia. Suku bangsa di Indonesia tidak boleh ada yang hilang. Demikian juga kebudayaannya tidak boleh ada yang hilang, karena kita dibangun dari berbagai suku bangsa. Makanya Bung Karno memilih Pancasila sebagai ideologi. Kalau perlu promosinya nanti harus Go Internasional, karena Bapak Presiden targetnya juga bagaimana kampung-kampung di tepi sungai Kapuas ini bisa dinikmati masyarakat atau turis-turis Internasional, seperti di Shanghai mereka punya sungai bisa dinikmati.” Ungkap Mantan Bupati Landak itu.

Selanjutnya Cornelis mengatakan, bahwa berbahagialah anda menjadi orang Melayu, bahasa anda dipakai sebagai bahasa Indonesia, kebudayaan anda diakui, sehingga Indonesia yang mayoritas Jawa mengalah.

“Dia nggak pakai bahasa Jawa bahasa Indonesianya, tapi pakai bahasa Melayu, demikian juga pujangga-pujangga Melayu banyak yang terkenal, pantun-pantunnya.” kata Cornelis.

Cornelis menuturkan, hari raya idulfitri ini, dirinya barusan melepas malam takbiran dan ini yang ke sepuluh kalinya sekaligus dihadapan ratusan masyarakat yang berjubel di Gang Kamboja itu, dirinya juga pamit karena bersama Wakil Gubernur Christiandy Sanjaya, Januari mendatang tidak menjabat lagi.

“Saya ingin mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang setulus-tulusnya dimana Bapak Ibu dan Saudara-Saudara sudah memberikan dukungan sehingga hampir sepuluh tahun berjalannya pemerintahan di Kalbar ini. Mulai dari Rakyat sampai pejabat semua berjalan dengan baik, dan kita bisa menjalankan ibadah puasa pada tahun ini dengan aman dengan tentram tidak ada satu ledakan bom bunuh diri, terima kasih kepada masyarakat dan aparat keamanan.” Ujar Cornelis.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved