Pembahasan Pembangunan Rel Kereta Api di Kalbar
Menurutnya, rencana pembangunan jalur rel kereta api yang akan dihubungkan dengan wilayah Kalimantan Barat akan sangat membantu tugas pokok TNI.....
Penulis: Try Juliansyah | Editor: Mirna Tribun
lihat foto
Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Try Juliansyah
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SINGKAWANG - Setelah mengunjungi Kota Pontianak, Kabupaten Mempawah, Kabupaten Bengkayang dan Sambas yang dimungkinkan akan menjadi lintasan jalur rel kereta api, tim dari Kementerian Pertahanan (Kemenhan) RI yang diketuai oleh Kolonel Arm Budi Setiawan mengunjungi Kota Singkawang, Selasa (13/6/2017).
Ini merupakan bagian dari rencana pemerintah pusat untuk membangun infrastruktur jalur rel kereta api di wilayah Kalimantan.
"Kunjungannya ke Kota Singkawang untuk menggelar diskusi bersama Kepala Bappeda Bengkayang, Singkawang, dan Sambas guna membahas Litbang strategis pembangunan infrastruktur jalur rel kereta api khususnya di wilayah Kalimantan Barat dalam rangka mendukung pertahanan negara RI. Selain itu juga untuk mengingat kerjasama dari pihak pemerintah daerah setempat untuk membantu kelancaran pembangunan infrastruktur jalur rel kereta api di Provinsi Kalimantan Barat," kata Kolonel Arm Budi Setiawan.
Menurutnya, rencana pembangunan jalur rel kereta api yang akan dihubungkan dengan wilayah Kalimantan Barat akan sangat membantu tugas pokok TNI dalam menjaga perbatasan RI.
Baca: Polresta Pontianak Ungkap 340 Kasus dalam Operasi Pekat Kapuas 2017
Namun tentu saja untuk merealisasikannya dibutuhkan dukungan dari berbagai pihak.
"Untuk mewujudkan pembangunan di suatu daerah tentu perlu sinergitas dari pemerintah pusat dan Pemda setempat. Dimana pemda setempat bisa memberikan masukan-masukan atau saran terkait wilayahnya," ujarnya.
Diakui olehnya manfaat dari keberadaan rel kereta api ini sangat banyak, tidak hanya di sektor ekonomi saja.
Dimana menurutnya di sektor pertahanan juga cukup penting.
"Apabila pembangunan jalur rel kereta api sudah terealisasi, maka akan banyak manfaat yang bisa dirasakan oleh masyarakat, salah satunya dari segi ekonomi. Semua potensi kekayaan alam yang ada di daerah harus di berdayakan, sehingga angkutan kereta api (pulang perginya) tidak mengalami kekosongan," tutupnya.
