Polisi Libatkan Robot untuk Atasi Kriminal

Dengan warna seragam persis seperti yang dikenakan polisi Dubai,robot ini bisa berjabat tangan dan memberi hormat ala militer.

Editor: Jamadin
(REUTERS)
Seorang pengunjung berjabat tangan dengan seorang polisi robot pada pembukaan Pameran dan Konferensi Keamanan Informasi Teluk ke-4 (GISEC) di Dubai, Uni Emirat Arab, 22 Mei 2017. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID. DUBAI  - Kepolisian di Dubai, Uni Emirat Arab melibatkan robot polisi untuk memberantas tindak kriminal.

" Robocop" ini mampu membantu mengidentifikasi penjahat yang diburu, dan mengumpulkan bukti-bukti kejahatan. 

Selanjutnya, seperti diberitakan Reuters, tugas keseharian robot ini adalah berpatroli di daerah-daerah sibuk di kota tersebut.

Program ini merupakan bagian dari program pemerintah yang bertujuan untuk mengganti beberapa petugas penumpas kejahatan manusia dengan mesin.

Jika percobaan " robocop" ini berhasil, maka di tahun 2030, 25 persen kekuatan kepolisian di Dubai akan diisi oleh robot- robot semacam ini. 

Dengan warna seragam persis seperti yang dikenakan polisi Dubai,robot ini bisa berjabat tangan dan memberi hormat ala militer.

Robot ini adalah versi ringan dari rencana besar pemerintah setempat untuk menggunakan teknologi dalam meningkatkan layanan dan keamanan menjelang Duba Expo 2020.

" Robot semacam ini dapat beroperasi 24 jam sehari dan tujuh hari seminggu, mereka tidak akan meminta cuti, cuti sakit, atau cuti hamil, ini bisa bekerja sepanjang waktu."

Kalimat itu dituturkan Brigadir Khalid Nasser Al Razooqi, Direktur Jenderal Departemen Layanan Cerdas Kepolisian Dubai.

Polisi robot pertama di Timur Tengah ini adalah robot dengan roda yang dilengkapi kamera dan perangkat lunak pengenal wajah.

Ini bisa membandingkan wajah dengan basis data milik polisi dan menandai temuan yang sesuai untuk langsung dikirim ke kantor pusat.

Robot ini pun mampu membaca nomor pelat kendaraan dan video yang ada di tubuhnya dapat membantu polisi mengawasi kemungkinan risiko di tempat-tempat keramaian di Dubai.

Warga pun bisa berbicara dengan robot tersebut untuk melaporkan kejahatan atau berkomunikasi tentang hal lain.

Hal itu dilakukan dengan bantuan komputer layar sentuh yang disematkan di dadanya.

Dibangun oleh Robotika PAL yang berbasis di Barcelona, Spanyol, program robot ini diisi oleh pihak kepolisian Dubai. Namun biaya pembuatan robot ini belum diungkapkan kepada publik.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved