Hari Lahir Pancasila
Teguhkan Komitmen Kita, Dalami Nilai Luhur Pancasila
Dalam sambutan tersebut, Presiden Joko Widodo mengatakan bahwa upacara ini meneguhkan komitmen bersama agar lebih mendalami, menghayati dan.....
Penulis: Ridhoino Kristo Sebastianus Melano | Editor: Mirna Tribun
Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Ridhoino Kristo Sebastianus Melano
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Gubernur Kalimantan Barat, Cornelis menjadi Inspektur upacara HUT ke-72 Pancasila di Halaman Kantor Gubernur Kalbar, jalan Ahmad Yani Pontianak, Kamis (1/6/2017).
Hadir dalam kegiatan tersebut Wakil Gubernur Kalbar, Sekda Kalbar dan Forkopinda Provinsi Kalbar serta para Kepala SKPD di lingkungan Provinsi Kalbar. Sebagai peserta Upacara dari jajaran ASN di Lingkup Provinsi Kalbar, organisasi kepemudaan, organisasi mahasiswa, dan TNI Polri.
Pada kesempatan itu, Gubernur Cornelis membacakan sambutan Presiden RI Joko Widodo.
Dalam sambutan tersebut, Presiden Joko Widodo mengatakan bahwa upacara ini meneguhkan komitmen bersama agar lebih mendalami, menghayati dan mengamalkan nilai-nilai luhur Pancasila sebagai dasar bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
“Pancasila merupakan hasil dari satu kesatuan proses yang dimulai dengan rumusan Pancasila tanggal l Juni 1945 yang dipidatokan lr Sukarno, Piagam Jakarta tanggal 22 Juni 1945, dan rumusan final Pancasila tanggal 18 Agustus 1945," kata Joko Widodo seperti disampaikan Gubernur Cornelis.
Baca: Kejadian Aneh di Kediaman Presiden Amerika Serikat, Spekulasi Liar Bermunculan di Medsos
Menurut Mantan Gubernur DKI itu, Pancasila adalah jiwa besar para founding fathers, para ulama dan pejuang kemerdekaan dari seluruh pelosok nusantara sehingga rakyat bisa membangun kesepakatan bangsa yang mempersatukan semua.
Harus diingat bahwa kodrat bangsa lndonesia adalah keberagaman.
Takdir Tuhan untuk Indonesia adalah keberagaman.
Dari Sabang sampai Merauke adalah keberagaman.
Dari Miangas sampai Rote adalah juga keberagaman.
Berbagai etnis, bahasa, adat istiadat, agama, kepercayaan dan golongan bersatu padu membentuk lndonesia.
ltulah kebhinneka tunggal ika-an.
Namun, kehidupan berbangsa dan bernegara Indonesia sedang mengalami tantangan. Kebinekaan sedang diuji. Saat ini ada pandangan dan tindakan yang mengancam kebinnekaan dan keikaan Indonesia. Saat ini ada sikap tidak toleran yang mengusung ideologi selain Pancasila.