Gawai Dayak 2017

DAD Sintang Juara 1 Lomba Masak Kuliner Dayak

Kalau Dayak itu, bumbu-bumbu alami sudah tersedia di alam. Jadi kita tu tinggal ambil dari alam untuk mencampuri supaya masakan kita enak.....

TRIBUN PONTIANAK / ANESH VIDUKA
Ketua panitia Pekan Gawai Dayak (PGD) ke-32, Kartius (lima dari kiri) mencicipi makanan khas Dayak usai perlombaan kuliner khas Dayak yang digelar di hari ke-3 PGD di rumah Radakng, Pontianak, Kalimantan Barat, Senin (22/5/2017) siang.dalam perlombaan ini dimenangi oleh perwakilan dari Dewan Adat Dayak (DAD) kabupaten Sintang.TRIBUN PONTIANAK/ANESH VIDUKA 

Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Ridhoino Kristo Sebastianus Melano

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Dalam lomba masak kuliner khas Dayak ini juara pertama diraih Kontestan Perwakilan Dewan Adat Dayak (DAD) Kabupaten Sintang.

Dalam ajang mereka diminta menggali potensi bahan dan bumbu-bumbu lokal.

Bahan-bahan disediakan dari panitia.

Hanya bumbu tradisional yang mereka bawa dari Sintang karena mereka tidak memakai bumbu kota.

"Kalau Dayak itu, bumbu-bumbu alami sudah tersedia di alam. Jadi kita tu tinggal ambil dari alam untuk mencampuri supaya masakan kita enak. Pengganti bumbu kota," kata Perwakilan DAD Sintang, Wenefrida Rosa Ilin (60).

Baca: Jangan Berani Panggil Menteri Susi dengan Sebutan Ini

Didampingi rekannya, Rina Anjelina (29). Selama 4 jam mereka memasak tumis ansabi Dayak yang dicampur ikan sungai.

Setelah itu memasak babi Dayak dicampur cekalak yang dimasak dalam bambu.

Berikutnya mereka memasak daun bungkang (daun salam) yang ditumbuk lalu dicampur dengan babi.

Kemudian sop tulang babi dicampur kelapa muda yang dimasak merah.

Makanan ini katanya mempunyai khasiat sebagai obat dalam organ tubuh, terutama bagi ibu-ibu yang baru saja melahirkan.

"Makanan tradisional itu untuk kesehatan, makanya nenek moyang kita dulu umurnya panjang-panjang. Semuanya alami dari alam," ucapnya.

Wenefrida berpesan pada generasi muda agar jangan lupa dengan budaya dari segi makanan disamping budaya-budaya yang lain.

Generasi muda tidak boleh lupa pada budaya Dayak secara keseluruhan mulai dari kesenian, makanan, pola hidup, tingkah laku, bermasyarakat dan berbudaya yang harus terus dilestarikan.

"Adat itu cukup bagus mengatur hidup manusia bila dipatuhi. Karena zaman dulu belum ada hukum nasional, hanya hukum adat, tetapi ternyata bisa lestari hingga sekarang," ungkapnya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved