KPU Kayong Utara Resmikan Rumah Pintar Pemilu
Visi misi atau upaya diajukan lebih awal dan segera disebarkan kepada masyarakat. Jangan hanya disampaikan pada saat debat saja.
Penulis: Muhammad Fauzi | Editor: Rizky Zulham
Laporan Wartawan Tribun Pontianak Muhammad Fauzi
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, KAYONG UTARA - Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Kayong Utara resmikan Rumah Pintar Pemilu "Karang Tanjung" di Kantor KPU jalan Bhayangkara, Sukadana, Rabu (10/5/2017).
Tampak hadir Bupati Kayong Utara Hildi Hamid, Ketua Divisi Logistik, Keuangan dan Umum KPU Provinsi Kalimantan Barat Kasiono, dan Kabag OPS Polres Kayong Utara, Kompol Iwan Setiawan.
Hadir juga beberapa Anggota DPRD KKU, Pengurus Partai Politik, Pengurus Organisasi Masyarakat serta Siswa-siswa sekolah, yang mewakili pemilih pemula.
Rumah Pintar Pemilih (RPP) merupakan program nasional dari KPU Republik Indonesia, yang diharapkan menjadi wadah informasi kepemiluan dan pengembangan demokrasi, yang mendekatkan KPU pada semua tingkatan dengan seluruh stakeholder Pemilu dan masyarakat.
"Demi melaksanakan program tersebut KPU Kayong Utara menjadi salah satu dari 6 Kabupaten atau Kota di Kalbar mendapat kesempatan di 2017 membentuk Rumah Pintar Pemilu. Kami memberikan namanya Rumah Pintar Pemilu Karang Tanjung. Yang mana Karang Tanjung adalah Seorang Putera Prabu Baparung, Raja Kerajaan Tanjung Pura, yang memindahkan pusat Pemerintahan Kerajaan Tanjung Pura dari Benua Lama ke Sukadana,"terang Ketua KPU KKU Dedy Effendy, Rabu (10/5/2017).
Baca: Ini Tanggapan Bupati Kayong Utara Terkait Pilkada dan Pemilu Serempak
Sementara itu, Bupati Kayong Utara, Hildi Hamid menyoroti persoalan Rumah Pintar Pemilu juga bisa dimanfaatkan para calon, baik calon Legislatif maupun Eksekutif untuk menambah pengetahuannya. Selain itu untuk calon pemilih baru, seperti para pelajar yang tidak lama lagi mempunyai hak suara dikatakan Hildi Hamid juga dapat menambah wawasan di rumah pintar ini.
"Visi misi atau upaya diajukan lebih awal dan segera disebarkan kepada masyarakat. Jangan hanya disampaikan pada saat debat saja,"terangnya pula
Selain itu,sambung Bupati Kayong Utara, masalah etika dalam politik lebih banyak mengambil isu negatif, di contohkannya membuka aib calon yang akan maju, padahal penekanan kepada program calon yang akan maju itu lebih penting disampaikan, guna meraih simpati pemilih.
"Moral dan kebijakan maupun program-program yang ditawarkan, inilah yang harus menjadi perhatian dari para pemilih. Partisipasi pemilih harus ditingkatkan pada pemilu serentak 2018 nanti. Karena satu suara juga akan mempengaruhi hasil dari masing-masing peserta. Kaum wanita jg harus bisa menjadi media informasi bagi masyarakat,"tambahnya.
