Antisipasi Lonjakan Ramadan, PLN Kalbar Lakukan Pemeliharaan Listrik Bertegangan
Jadi di PLN ini memiliki tim yang menjadi andalannya PLN untuk bisa melakukan pemeliharaan tanapa melakukan pemadaman listrik.
Penulis: Dhita Mutiasari | Editor: Rizky Zulham
“Harapannya perda ini dapat dikeluarkan juga oleh kabupaten lainnya, tidak terbatas di Pontianak saja namun berlaku juga untuk semua kabupaten di Provinsi Kalimantan Barat,”jelasnya.
Bahkan jika sudah ada perdanya, pihaknya lantas juga berharap kepada aparat penegak hukum dalam hal ini Satpol PP dalam menegakkan aturan perda tersebut agar perdanya tidak sia-sia.
Ia mengatakan selain bertugas saat ada gangguan, tim PDKB bertugas untuk melakukan pemeliharaan peralatan listrik seperti penggantian isolator atau pengganti pemisah (PMS), migrasi trafo, sisip tiang dan lain-lain. Pekerjaan tim PDKB ini memiliki 3 metode yak sentuh langsung, berjarak dan potensial.
Saat melakukan PDKB di sejumlah titik di Mempawah tim PDKB menggunakan peralatan khusus diantaranya conductive suite, spiral universal stick, conductor cover, by pass jumper, strain link stick dan peralatan K3 lainnya.
Ia menyadari bahwa tidak ada pemadaman merupakan konsekuensi dari tuntutan pelanggan serta kemajuan teknologi yang terus menerus meningkat, sehingga peran PDKB adalah melaksanakan pekerjaan pengembangan jaringan dan pasang baru dalam keadaan bertegangan, sehingga keandalan pasokan listrik untuk masyarakat Kalimantan Barat dapat menjadi penggerak roda kehidupan untuk menjadi lebih baik lagi.
Ia mengatakan pada sistem khatulistiwa yakni meliputi wilayah Bengkayang, Sambas, Pemangkat, Singkawang hingga Pontianak ia mengaku saat ini PLN memiliki daya mampu hingga 390 MW, dengan beban puncak pada malam hari yakni 270-290 MW. “ Jadi kita masih memiliki cadangan sekitar 80-100 MW,”ujarnya.
Dengan demikian ia berharap mengahadapi bulan ramadan dan idul fitri, maka pasokan daya listrik di sistem khatulistiwa ini akan aman.