Tembak Tersangka Narkoba

Perlu Penataan Ulang Pada Lapas

Ke dua, ini semakin memperkuat kecurigaan publik. Dan bukan tidak mungkin kejadian ini menimbulkan prasangka umum, bahwa bisa saja ini melibatkan....

Penulis: Ishak | Editor: Mirna Tribun
zoom-inlihat foto Perlu Penataan Ulang Pada Lapas
TRIBUNFILE/IST
Ilustrasi

Laporan Wartwan Tribun Pontianak, Ishak

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Lapas (Lembaga Permasyarakatan) (dan Rumah Tahanan-red) sejatinya adalah tempat di mana para pelaku kejahatan untuk sementara waktu dibina.

Oleh karenanya, semestinya bukan jadi tempat dan sarang berbagai macam bentuk kejahatan.

Pertanyaannya, kenapa banyak Lapas justru jadi sarang kejahatan.

Narkoba termasuk yang paling besar, dan ini semacam kondisi yang kontradiktif.

Hermansyah, Pengamat Hukum mengatakan Hal ini banyak ditemukan di berbagai daerah. 

Tidak hanya di Kalbar saja, namun juga daerah lain di Indonesia. Ini jadi pertayaan yang sangat menarik.

Baca: Rilis Album Keempat, Puck Mude akan Launching di gedung Pobu Untan

"Ada beberapa hal (yang menarik untuk didalami-red). Pertama, ini memperlihatkan sistem pembinaan sistem pengawasan, sistem pemantauan dan sistem peringatan dini (early warning system) dalam fasilitas ini memang sangat memprihatinkan. Ini juga memperlihatkan bentuk keamanan yang rapuh dan bisa ditembus," ujarnya. 

Ke dua, ini semakin memperkuat kecurigaan publik. Dan bukan tidak mungkin kejadian ini menimbulkan prasangka umum, bahwa bisa saja ini melibatkan aktor atau orang dalam sendiri.

Ke tiga, kejadian ini juga seakan menjadikan lapas dan sejenisnya seolah-olah sebagai sekolah tinggi kejahatan. Artinya apa, akan terjadi tukar menukar informasi, pengalaman dari sesama pelaku kejahatan yang ada di fasilitas tersebut.

Oleh karena itu, mungkin perlu dilakukan semacam evaluasi terhadap sistem yang ada,metode dan model-model pengelolaanya. Mulai dari pengamanan , pengawasan dan pembinaan.

Dan yang lebih terpenting lagi bagi pemerintah, yakni melakukan evaluasi, monitoring, dan assessment kembali kepada ASN yang bekerja di lingkungan Lapas.

Sebab secara psikologi, semakin lama orang menduduki satu jabatan di satu tempat, akan semakin tahu detail kelemahan yang ada, dan ini bisa membahayakan.

Bayangan saya, diperlukan semacam rotasi ASN (Aparatur Sipil Negara) di lingkungan tersebut. Yang di Pontianak mungkin ditugaskan ke daerah lain seperti ke Singkawang, Sambas, dan lainnya, atau sebaliknya. Bukan hanya pimpinannya, tapi juga staff lainnya. Bahkan second layer-nya ini yang penting.

Hal yang terpenting lainnya juga, pihak keamanan, dalam hal ini Kepolisian, secara periodik dapat bekerjasama dengan Lapas lakukan berbagai macam tindakan preventif. Seperti tes urin dadakan, dan operasi sejenis lainnya.

"Saya rasa ini jadi hal yang sangat penting untuk pencegahan," pungkasnya. 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved