Tanam Pohon dan Stop Sampah Plastik untuk Kesehatan Bumi

Pihaknya bekerjasama dengan Dinas Pariwisata dan Olah Raga KKU dan melibatkaan Relawan Konservasi REBONK sebagai panita pelaksana.

Penulis: Subandi | Editor: Mirna Tribun
TRIBUNFILE/IST

Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Subandi

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, KETAPANG – Pengurus Yayasan Palung (YP), Petrus Kanisius mengatakan dalam rangka peringatan Hari Bumi pada 22 April 2017.

Pihaknya mengadakan kegiatan dengan tema “Tanam Pohon dan Stop Sampah Plastik Untuk Kesehatan Bumi Kita”.

Baca: Hari Bumi Diperingati Setiap Tahun, Tapi Bumi Semakin Sekarat

Kegiatan akan dilaksanakan di Pantai Pulau Datok, Kecamatan Sukadana Kabupaten Kayong Utara (KKU), Minggu (23/4/2017).

Pihaknya bekerjasama dengan Dinas Pariwisata dan Olah Raga KKU dan melibatkaan Relawan Konservasi REBONK sebagai panita pelaksana.

“Tujuannya untuk mengampanyekan pelestarian alam dan lingkungan, mengajak masyarakat untuk menanam pohon dan mengurangi terjadinya sampah plastik. Serta sebagai ajang silaturahim antara pemerintah, penggiat konservasi dan masyarakat KKU,” kata Petrus melalui rilisnya kepada awak media di Ketapang, Kamis (20/4).

Di antara rangkaian acara peserta kegiatan berkumpul di Bundaran Tugu Durian.

Kemudian berjalan bersama menuju Tugu Sail Selat Karimata di Pantai Pulau Datok.

Di Pantai ini dilakukan penanaman pohon secara simbolis oleh perwakilan peserta.

Selanjutnya senam sehat dan membersihkan pantai serta diakhiri dengan pembagian door prize.

Menurutnya kegiatan ini terbuka untuk umum.

Sebab itu ia mengundang seleruh masyarakat ikut berpartisipasi mengikuti pada kegiatan ini.

Diiharapkannya dari instansi Pemerintah Daerah, Kepolisian Resor dan Koramil KKU.

Seksi Pengelolaan Taman Nasional Sukadana Balai Taaman Nasionaal Gunung Palung.

Serta Resort Sukadana Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kalbar.

Kemudian para aanggota DPRD KKU, organisasi non pemerintah, guru dan murid-muridnya.

Serta pihak swasta dan masyarakat umum lainnya ikut menjadi peserta kegiatan.

“Termasuk masyarakat dari Ketapang mari ikut kegiatan ini,” ajaknya.

Petrus menambahkan tidak bisa disangkal bahwa bumi menjadi rumah bagi semua makhluk hidup yang keadaannya harus terus dijaga dan dirawat.

Peringatan Hari Bumi yang rutin dirayakan setiap bulan April oleh penduduk dunia.

Menurutnya tentu merupakan satu di antara cara untuk mengingatkan kepada khalayak tentang kondisi bumi.

Serta sebagai peringatan bahwa semua harus meningkatkan kepeduliannya terhadap kesehatan bumi.

“Kesehatan bumi sudah semakin terganggu. Banyak contoh bencana yang terjadi seperti banjir, angin puting beliung, badai, longsor, gempa bumi dan lainnya. Hal ini tentu perlu menjadi perhatian khusus kita semua secara bersama,” tuturnya.

Ia menegaskan ada banyak cara yang dapat dilakukan.

Tapi tindakan nyata menjadi pilihan yang harus dilakukan demi menjaga kesehatan bumi.

Sekaligus sebagai ajang menjaga keselamatan semua makhluk hidup yang ada di bumi.

“Jadi harapan kita di bentang alam yang sangat kaya ini. Maka daya dukungnya selalu layak untuk menopang kehidupan masyarakat seperti di Tanah Kayong ini,” harapnya.

Petrus melanjutkan bumi saat ini mengalami perubahan yang sangat drastic.

Lantaran akibat tekanan dari meningkatnya populasi manusia sebagai penghuni bumi.

Serta perubahan iklim yang terus terjadi di seluruh belahan dunia.

Terlebih bumi sudah semakin tua dan renta sehingga kesehatannya juga perlu dijaga oleh semua penghuninya.

Sebab itu YP sebagai organisasi masyarakat sipil yang bekerja di Ketapang dan KKU.

Pihaknya berinisiatif menjadikan Hari Bumi sebagai momentum untuk mengajak masyarakat untuk lebih peduli terhadap Tanah Kayong.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved