Breaking News

Yayasan Palung Selenggarakan Pelatihan Mitigasi Berbasis Lahan

Petrus mengatakan pemateri menyampaikan terkait bagaimana memulihkan lahan gambut dari sisa-sisa kebakaran.

Penulis: Subandi | Editor: Mirna Tribun
TRIBUNFILE/IST
Peserta dari lima desa berfoto bersama setelah mengikuti pelatihan mitigasi berbasis lahan dan agroforestry yang diselenggarakan Yayasan Palung di Kecamatan Simpang Hilir belum lama ini. 

Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Subandi 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, KETAPANG - Yayasan Palung melaksanakan pelatihan mitigasi berbasis lahan. Di antaranya pelatihan rehabilitasi lahan gambut dan silvikultur tumbuhan hasil hutan bukan kayu (HHBK) dan agroforestry berbasis kelapa dan berbasis karet.

“Pelatihan mitigasi berbasis lahan ini dalam bentuk training of trainer (TOT) atau pelatihan untuk pelatih,” kata Petrus Kanisius pengurus Yayasan Palung melalui rilisnya, Rabu (19/4/2017).

Baca: Badan Restorasi Gambut Sosialisasikan Program di Kalbar

Pelatihan ini menghadirkan Jusupta Tarigan pemateri sekaligus pelatih dari Non-Timber Forest Product Exchange Programme Indonesia (NTFP-EP Indonesia) yang terdaftar dengan nama Yayasan Pengembangan Sumberdaya Hutan Indonesia.

Petrus mengatakan pemateri menyampaikan terkait bagaimana memulihkan lahan gambut dari sisa-sisa kebakaran.

Kegiatan ini pun sebagai bagian bersama masyarakat untuk rencana tindak lanjut (RTL) perbaikan lahan gambut.

Khususnya pada lahan yang terbakar yakni menyulamnya dengan  aneka tanaman yang cocok di lahan gambut.

Pelatihan pertama di Desa Pemangkat Kecamatan Simpang Hilir Kabupaten Kayong Utara (KKU), Kamis hingga Sabtu (6- 8/4).

Pesertanya perwakilan dari Desa Pemangkat, Pulau Kumbang, Nipah Kuning, Penjalaan dan Padu Banjar Kecamatan Simpang Hilir.

Pelatihan pertama ini bertajuk “Pelatihan Rehabitasi Lahan Gambut dan Silvikultur Tumbuhan HHBK”.

Peserta diberikan materi dasar tentang gambut dan bagaimana merestorasi atau pemulihan lahan dari sisa-sisa kebakaran dengan rencana tindak lanjut menanam kembali dengan tanaman asli gambut seperti jelutung, punak, belangiran dan meranti.

Serta cara bertani agroforestri yang berkelanjutan dengan tanaman yang cocok dilahan gambut. Di antaranya tanaman kelapa, kakao ataucoklat, nenas dan tanaman HHBK yang memiliki nilai tinggi seperti pandan dan rotan.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved