Hadapi Tantangan Globalisasi, Pelaku Usaha Mikro Harus Diberdayakan

“Terhubungnya pola usaha global dengan sistem bisnis dan ekonomi yang lebih luas, mengharuskan pelaku usaha mengembangkan jaringan kerjasama,” ujarnya

Penulis: Rivaldi Ade Musliadi | Editor: Mirna Tribun
TRIBUNPONTIANAK/RIVALDI ADE MUSLIADI
Bupati Sekadau Rupinus saat menyematkan pin kepada peserta kegiatan sosialisasi peningkatan jaringan kerjasama Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah dan Perdagangan Kabupaten Sekadau, yang digelar di gedungKetaketik Jl. Merdeka Selatan Rabu (12/4). 

Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Rivaldi Ade Musliadi

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SEKADAU – Pemkab Sekadau menggelar kegiatan sosialisasi peningkatan jaringan kerjasama Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah dan Perdagangan Kabupaten Sekadau.

Kegiatan yang langsung dibuka oleh Bupati Sekadau Rupinus digelar di Gedung Ketaketik, Jl. Merdeka Selatan Rabu (12/4/2017).

Hal ini juga sebagai upaya untuk mendorong pemberdayaan usaha mikro yang ada agar bermanfaat bagi masyarakat kecil.

Bupati Sekadau Rupinus mengatakan, dalam upaya pengembagan jaringan kerjasama pelaku usaha mikro diberikan wawasan yang luas dengan daya saing yang memadai. Sehingga, kata dia, dibutuhkan dukungan oleh segenap elemen masyarakat pembentuk usaha mikro.

“Terhubungnya pola usaha global dengan sistem bisnis dan ekonomi yang lebih luas, mengharuskan pelaku usaha mengembangkan jaringan kerjasama,” ujarnya.

Dikatakannya, dalam menghadapi tantangan globalisasi usaha mikro harus diberdayakan agar mampu bersaing dengan pelaku bisnis lainnya.

Baca: Dinas Koperasi dan UKM Akui Tak Miliki Database UMKM

Selain itu, kata dia, perlunya penguatan daya saing, jaringan usaha yang bermanfaat untuk meningkatkan skup ekonomi, efesiensi, hingga memperluas pangsa pasar.

“Sebagai langkah awal yang perlu dilakukan adalah merubah budaya bisnis, setelah tumbuhnya kesadaran untuk bekerjasama mkaa perlu disiapkan para pialang. Sehingga nantinya menjembatani pihak-pihak yang akan melakukan kerjasama usaha,” jelasnya.

Ia juga mengatakan, pemekaran jaringan usaha mikro diupayakan untuk membentuk sinergi secara kolektif dalam mengantisipasi pengaruh dan asosiasi pengusaha yang biasanya melindungi kepentingan pengusaha dan hanya bermotif keuntungan.

Selain itu, kata dia, tersedianya jaringan usaha mikro yang memadai akan membantu meningkatkan posisi tawar usaha mikro terhadap institusi dan lembanga keuangan swasta hingga pemerintah.

“Lingkungan ekonomi makro itu memuat enam lingkungan yang mempengaruhi perekonomian daerah, seperti demografi, ekonomi, alam, teknologi, politik hingga budaya. Saya berharap semua dapat memberikan kontribusi yang masimal agar pemberdayaan terhadap usaha mikro tidak sia-sia. Sehingga memberikan manfaat yang sebesar-besarnya kepada masyarakat kecil,” harapnya. 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved