Mengerikan, Kawanan Ular Piton Pemangsa Manusia Di Mamuju Muncul Kembali

Paman almarhum Akbar, Adhan Andi Tadjuddin bahkan menyebut jika ular tersebut 7 bersaudara.

Editor: Galih Nofrio Nanda
TRIBUN TIMUR/RENI KAMARUDDIN
Puluhan warga di Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan, ikut menangkap ular piton sepanjang delapan meter di dekat kandang ternak sapi milik warga, Selasa, (19/7/2016) 

“Mulanya hendak dijual warga setelah diukur ulang panjangnya," ujar Rahmat, yang juga keluarga korban.

Tapi, warga khawatir bisa memicu kemarahan kawanan piton lain yang menyaksikan ular tersebut diperlakukan tidak baik.

"Makanya kita tanam baik-baik,” ujarnya.

Bangkai ular piton raksasa dipastikan ukurannya mencapai 10 meter setelah diukur warga.

Bangkai ular akhirnya ditanam di sebuah kawasan perkebunan sawit tidak jauh dari lokasi Akbar ditemukan tewas ditelan ular.

Sementara itu orangtua Akbar, Ramli mengaku, masih khawatir dengan 5 ekor piton lainnya yang kerap muncul di desa mereka.

Terutama di kawasan perkebunan sawit milik warga.

Luasnya kawasan lahan sawit serta kondisi semak-semak yang rimbun membuat warga sukar menangkap kawanan piton itu.

“Ini berbahaya karena masih ada lima dari tujuh ular piton yang biasa muncul dan dilihat warga. Kalau ini tidak segera ditangkap bisa memangsa korban berikutnya,” ucap Ramli.

Diberitakan Akbar (25) seorang petani asal Dusun Pangerang, Desa Salubiro, Kecamatan Karossa, Kabupaten Mamuju Tengah, Sulawesi Barat, tewas ditelan ular piton.

Warga menemukan korban masih lengkap dengan pakaiannya setelah menangkap dan membedah ular tersebut.

Puluhan warga membedah ular tersebut setelah menangkap dan menyeret ular piton tersebut dari sebuah padang rumput di kawasan perkebunan sawit di Desa Salubiro, Kecamatan Karossa, Senin (27/3/2017).

(TribunTimur/Ilham Arsyam)

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved