Ubah Stigma Musang dari Hewan Hama Jadi Hewan Peliharaan

Laporan Warrawan Tribun Pontianak, Nicko Ardinata

TEIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Ketua umum Musang Lovers Indonesia (MLI), Ray Haerudin menanggapi dengan diselenggarakannya Anniversary ke-3 Kamulop berisi Kontes Musang, lomba stand, lomba mewarnai dan lainnya yang digelar di Auditorium Untan, Selasa Kemarin.

Ray mengatakan dengan adanya kegiatan tersebut merupakan bagian sosialisasi kita kepada masyarakat.

"Sosialisasi tersebut yakni ingin menunjukkan dan memperkenalkan bahwa kita punya musang-musang asli Indonesia yang kita angkat sebagai satu di antara hewan pendatang baru di Indonesia maupun didunia nantinya," ujarnya saat dihubungi tim tribun, Rabu (29/3/2017).

"Jadi kita memulai dari musang-musang berpopulasi banyak yang tidak, bertentangan dengan aturan pemerintah tentang PP 7 Tahun 1999 mengenai hewan-hewan yang dilindungi. Maka dari itu kita mensosialisasikannya khususnya musang Indonesia yang ada di Borneo," jelasnya.

Baca: Azril Kenal dengan Musang Sejak Usia Tiga Tahun

Ia juga menuturkan tujuan pengangkatan hewan musang agar stigma-stigma bahwa musang adalah hewan hama berubah.

"Tujuan kita angkat agar suatu stigma tentang musang sebagai hewan hama ini berubah. Kita sosialisasikan ke masyaralat agar mereka berpikir, ternyata musang yang kita anggap sebagai hewan hama bisa jinak," tuturnya.

Ia berharap mudah-mudahan dari pecinta musang ini ada sebuah potensi.

"Potensi tersebut yakni bisa potensi ekonominya, dari seorang pecinta lahirlah seorang pengembangbiak yang nantinya bisa dipasarkan sebagai hewan peliharaan seperti halnya kucing, anjing dan sebagainya. Sedangkan kalau dari visi dan misinya itu berupa konservasi dan kelestarian," jelasnya.