Jumlah Penderita HIV/AIDS di Singkawang Masih Tertinggi di Kalbar

Sosialisasi ini dilakukan selama dua hari yakni Sabtu dan Minggu di Kafe Soedoet Singkawang.

Penulis: Try Juliansyah | Editor: Rizky Zulham
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/TRY JULIANSYAH
Ketua Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI) Singkawang, dr Achmad Hardin menyampaikan materi saat sosialisasi HIV dan AIDS di Kafe Soedoet Singkawang, Minggu (19/3/2017) malam. 

Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Try Juliansyah

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SINGKAWANG - Angka kesakitan HIV dan AIDS Kota Singkawang termasuk yang tertinggi pertama di Kalbar hingga akhir 2016 ini.

Perbandingannya, dari 10 ribu warga empat di antaranya menderita virus ini.

Hal ini disampaikan Kepala Dinas Kesehatan Kota Singkawang Ahmad Kismed saat menjadi pembicara Sosialisasi HIV dan AIDS yang digelar oleh Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI) Singkawang dan PKBI Kalbar, Minggu (19/3/2017) malam.

Sosialisasi ini dilakukan selama dua hari yakni Sabtu dan Minggu di Kafe Soedoet Singkawang.

Baca: Harga Sembako di Pasar Tradisional Singkawang Mulai Turun

Kismed menyampaikan resiko penularan HIV/AIDS tidak hanya mereka yang beresiko saja misalnya Wanita Pekerja Seks (WPS), pengguna penyalahguna obat-obatan jarum suntik maupun lainnya, namun kalangan ibu rumah tangga juga rentan.

“Ibu-ibu rumah tangga juga rentan, misalnya dapat ‘oleh-oleh’ dari suaminya yang jajan di luar,” kata Kismed.

Kata dia, dalam menekan laju penyebaran HIV/AIDS perlu kerjasama lintas instansi dan masyarakat.

Misalnya aspek kesehatan yang ditangani oleh Dinkes, aspek spiritual melalui kementrian agama hingga aspek psikologis yang berkaitan erat dengan dukungan moril keluarga kepada penderita.

“Stop stigma buruk kepada penderita, karena kita semua akan mati. Virus ini menyebar tidak selalu dengan cara yang buruk di mata masyarakat. Justru jika ada penderita harus kita kuatkan morilnya untuk selalu mengkonsumsi ARV (Antiretroviral),” katanya

Kata Kismed, selain Klinik Mawar RSUD Abdul Aziz seluruh Puskesmas di Kota Singkawang sudah dapat melayani pemeriksaan atau tes HIV dan AIDS dengan biaya yang ditanggung oleh pemerintah alias gratis.

“Petugas juga sudah dibekali dengan kemampuan konseling dan lainnya,” katanya

Peserta sosialisasi HIV dan AIDS, Fauzi menuturkan selaku masyarakat ia mengharapkan pemerintah semakin gencar menyampaikan sosialiasi HIV AIDS ditengah-tengah masyarakat.

Agar penyebaran virus dapat ditangkal sejak dini melalui penyampaian informasi yang tepat dan langsung menyasar masyarakat.

"Ketika masyarakat mendapatkan informasi sejak dini diharapkan akan semakin menurunkan niat untuk melakukan tindakan yang dapat menyebabkan penyebaran virus," katanya

Kata dia stigma buruk terhadap penderita yang ada dilapangan juga tidak terlepas dari minimnya informasi mengenai informasi ini. "Informasi masih minim sementara masyarakat secara tidak langsung telah mengecap buruk," tuturnya.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved