Breaking News

Harga Sembako di Pasar Tradisional Singkawang Mulai Turun

Minggu lalu masih dijual seharga Rp90 ribu per kilogram, tapi sekarang sudah turun menjadi Rp75 ribu per kilogram. Kemudian telur ayam, dari Rp 20....

Penulis: Try Juliansyah | Editor: Mirna Tribun
TRIBUNFILE/IST
Ilustrasi 

Laporan Wartawan Tribun Pontianak,  Try Juliansyah

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SINGKAWANG - Beberapa harga sembako di Pasar Tradisional Singkawang saat ini sudah mengalami penurunan, setelah sebelumnya mengalami kenaikan cungkup tinggi.

Satu di antaranya harga cabai rawit dari 90 ribu rupiah per kilogram sekarang ini turun menjadi 75 ribu per kilogram.

"Minggu lalu masih dijual seharga Rp90 ribu per kilogram, tapi sekarang sudah turun menjadi Rp75 ribu per kilogram. Kemudian telur ayam, dari Rp 20 ribu per kilogram, sekarang turun menjadi Rp19 ribu per kilogram," Kasi Distribusi Barang dan Perdagangan Luar Negeri, Dinas Perdagangan, Perindustrian, Koperasi dan UKM Singkawang, Helmi Aswandi, Minggu (19/3).

Untuk harga telur ini menurutnya merupakan harga terendah dalam beberapa minggu terakhir.

Karena harga normalnya berkisar antara 20 ribu rupiah hingga 21 ribu per kilo gram.

"Semua ini juga karena menurut pengakuan distibutor, stok telur saat ini banyak di Singkawang," katanya.

Sedangkan untuk bawang putih diakuinya saat ini dijual seharga 34 ribu rupiah per kilo gram. Untuk bawang merah diakuinya harga masih cukup stabil begitupula dengan sayur-sayuran .

"Minggu lalu bawang putih berkisar 36 ribu rupiah - 38 ribu per kilogram, sekarang turun menjadi 34 ribu per kilo gram dengan kualitas yang sama. Sedangkan bawang merah stabil di 32 ribu rupiah perkilo," katanya.

Untuk jenis ikan, seperti tongkol misalnya, saat ini dijual seharga 23 ribu rupiah per kilo gram untuk di pasar beringin.

Sedangkan untuk ayam potong di angka 35 ribu rupiah perkilo gram, yang dimana menurut ya harga tersebut masih cukup tinggi.

"Minggu lalu masih 25 ribu per kilo gram, tapi sekarang turun menjadi 23 ribu per kilo gram. Untuk daging ayam ras (yang sudah di potong/bersih) saat ini masih dijual seharga 35 ribu per kilo gram namun ini merupakan harga tinggi, mengingat harga normalnya berkisar antara 25 ribu - 27 ribu per kilo gram," tuturnya.

Sementara itu pemilik rumah makan ayam geprek edan, Uray Danu Windy Heryadi mengatakan tidak terlalu berpengaruh pada perubahan harga sembako tersebut.

Walaupun hampir semua bahan baku yang digunakan mengalami naik turun harga.

"Saya tidak berpengaruh juga, karena memang sudah kebutuhan dengan bahan baku itu. Lagian naik turunnya tidak terlalu signifikan, dan kami juga tidak terlalu mementingkan keuntungan yang terpenting kepuasan pelanggan," katanya.

Bahkan ia berusaha untuk mandiri dalam memperoleh bahan baku tersebut. Sehingga untuk beberapa bahan baku masih bisa diatasi olehnya walaupun mengalami kenaikan harga.

"Untuk cabai misalnya, kami juga melakukan budidaya kecil-kecilan yang hasilnya bisa digunakan untuk bahan baku tersebut," tutupnya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved