Kunjungan Jokowi ke Kalbar

Jokowi Resmikan Infrastruktur dan Pembangkit Listrik Senilai Rp 8 Triliun

Hari ini sudah diremsikan di delapan lokasi, pembangkit total 500 MW. Ini sangat diharapkan masyarakat untuk kebutuhan.

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/RIDHOINO KRISTO SEBASTIANUS MELANO
Presiden Joko Widodo di dampingi Menteri ESDM Ignasius Jonan, Menteri BUMN Rini Soemarno, Gubernur Kalimantan Barat Cornelis dan Direktur Utama PLN Sofyan Basir dengan menekan sirene di MPP Mempawah 4 x 25 MW di Desa Jungkat, Kecamatan Siantan, Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat, Sabtu (18/3/2017)‎. 

Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Ridhoino Kristo Sebastianus Melano

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, MEMPAWAH - Presiden Indonesia Joko Widodo meresmikan delapan pembangit bergerak Mobile Power Plant (MPP) dengan total kapasitas 500 Mega Watt (MW) dan sembilan infrastruktur kelistrikan di Kalimantan Barat, seluruh proyek tersebut menelan dana Rp 8 triliun.

Peresmian ditandai dengan penekanan sirene oleh Presiden Joko Widodo di dampingi Menteri ESDM Ignasius Jonan, Menteri BUMN Rini Soemarno, Gubernur Kalimantan Barat Cornelis dan Direktur Utama PLN Sofyan Basir.

‎Jokowi mengatakan, dengan beroperasinya delapan proyek kelistrikan yang telah diresmikannya tersebut, dapat memenuhi kebutuhan masyarakat yang saat ini belum menikmati atau kelurangan listrik.

"Hari ini sudah diremsikan di delapan lokasi, pembangkit total 500 MW. Ini sangat diharapkan masyarakat untuk kebutuhan," kata Jokowi, saat meresmikan pengoperasian delapan MPP di MPP Mempawah 4 x 25 MW Desa Jungkat, Kecamatan Siantan, Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat, Sabtu (18/3/2017)‎.

Baca: Video Presiden Jokowi Beri Sambutan di Peresmian PLTG Jungkat

Adapun ke 8 MPP yakni di antaranya MPP Jeranjang- Lombok dengan kapasitas ( 2 x 25 MW) yang telah beroperasi sejak tanggal 27 Juli 2016.

MPP Air Anyir- Bangka dengan kapasitas (2x25 MW) beroperasi sejak 13 september 2016. MPP Tarahan – lampung (4x25 MW) beroperasi sejak 29 september 2016.

MPP Nias (1x25 MW) Mulai beroperasi pada 31 oktober 2016. MPP balai Pungut-Riau dengan kapasitas (3x25 MW) mulai beroperasi sejak 13 November 2016.

MPP Suge- belitung (1x25 MW) mulai beroperasi pada 22 November 2016. MPP Paya Pasir-Medan berkapasitas (3x25 MW) mulai beroperasi sejak 9 desember 2016.

MPP Pontianak kapasitas (4x25 MW) mulai beroperasi pada 8 November 2016.

Sedangkan untuk infratruktur kelistrikan di Kalimantan Barat meliputi PLTU ketapang 2x10 MW, SUTT 150 kV Parit Baru – Kota Baru sepanjang 44 kms, SUTET 275 kV bengkayang-Jagoibabang sepanjang 162 kms, SUTT 150 kV Singkawang-Bengkayang sepanjang 140 kms.

SUTT 150 kV Singkawang- Sambas sepanjang 118 kms, GI 150 kV Kota Baru dengan daya 30 MVA, GI 150 kV Sambas dengan daya 30 MVA, GITET 275 kV bengkayang 2x250 MVA dan GI 150 kV Bengkayang sebesar 30 MVA.

Khusus untuk sistem Khatulistiwa dengan penambahan MPP Pontianak sebesar 100 MW kini total daya mampu di sistem khatulistiwa mencapai 426 MW dengan beban puncak 300 MW.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved