Citizen Reporter

Wagub Kabar Buka Dialog Implementasi Revolusi Mental

Bung Karno Menyatakan bahwa Revolusi Mental adalah suatu gerakan untuk menggembleng manusia Indonesia agar menjadi manusia baru

ISTIMEWA
Wagub Kalbar Christiandy Sanjaya menyerahkan Cendra kepada Rektor IPDN Prof. DR. Ermaya Suradinata selaku Narasumber pada acara dialog tersebut. 

Citizen Reporter

Humas Pemprov Kalbar

TRIBUNPONTIANAL.CO.ID, PONTIANAK - Wakil Gubernur Kalimantan Barat, Christiandy Sanjaya membuka Dialog Interaktif  " Implementasi revolusi mental dalam harmonisasi berbudaya di Kalbar.

Wagub mengajak untuk semua pihak untuk mengembalikan karakter Bangsa Indonesia kewatak luhurnya, yaitu gotong royong.

Menurutnya, karena karakter kuat bangsa Indonesia sebagai bangsa yang mempunyai semangat gotong royong, saling bekerja-sama demi kemajuan bangsa sudah mulai meluntur, mulai tergerus, tertinggal dan mulai menipis dalam kehidupan masyarakat kita.

“Oleh karena itu sudah sepantasnya jika semangat ini harus menggelora dan kemudian menjadi  kewajiban bersama  kita untuk mengimplementasikan gerakan  ini, supaya Indonesia baru yang kita impikan tercapai yaitu terwujudnya Indonesia yang berdaulat, mandiri dan berkepribadian berlandaskan gotong royong ” Ujar Christiandy Sanjaya ketika membuka dialog di Gedung Aula Bank Indonesia Kalbar, (21/2).

Berkaitan  dengan  situasi  politik yang saat ini menghangat yang berpotensi memecah  belah  persatuan dan kesatuan bangsa, seluruh warga bangsa diharapkan untuk dapat mengedepankan nilai  - nilai  ke Indonesiaan dalam menyelesaikan segala persoalan.

“ Mari kita menekankan agar semua pihak bisa berpikir positif menyelesaikan segala perbedaan melalui musyawarah sehingga bisa kembali fokus membangun negeri ini, membangun Indonesia khususnya membangun Kalimantan Barat dalam suasana kerukunan. Prov Kalbar harus memiliki modal yang besar agar kita bisa melangkah untuk revolusi mental yang lebih baik, dasar nilai ini yang harus kita pupuk, kita gaungkan dan kita ajak seluruh masyarakat Kalimantan Barat agar menjadi contoh yang baik dimana kita bisa bertoleransi yang baik, berdemonstrasi yang baik, dan menghargai semua budaya lokal yang ada termasuk menjaga NKRI” tutur Christiandy Sanjaya.

Istilah Revolusi Mental pertama kali dicetuskan oleh Presiden RI, Ir. Soekarno. Esensi dari revolusi mental ala Bung Karno ini adalah perombakan cara berpikir, cara kerja atau berjuang, dan cara hidup agar selaras dengan semangat kemajuan dan tuntutan revolusi nasional.

Bung Karno Menyatakan bahwa Revolusi Mental adalah suatu gerakan untuk menggembleng manusia Indonesia agar menjadi manusia baru, yang berhati putih, berkemauan baja, bersemangat elang rajawali, berjiwa api yang menyala-nyala. Pada tahun 2014, gagasan revolusi mental kembali digaungkan oleh Presiden Joko Widodo.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved